General Manager PLN Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat (Sulselrabar) Bob Saril menyatakan pencurian listrik menjadi permasalahan klasik yang terus berusaha dipecahkan. Terlebih, tindakan yang mengarah ke aksi pidana tersebut dapat merugikan negara dalam jumlah besar. Sepanjang 2016, diperkirakan penyusupan dan penyalahgunaan jaringan listrik di Sulsel mencapai 67 juta kilowatt-hour (kWh).
Bob mengungkapkan aksi tersebut berpotensi merugikan negara sebesar Rp67 miliar. Pencurian listrik di Sulsel kebanyakan terjadi di kalangan rumah tangga, khususnya di Kota Makassar.
"Penyusupan jaringan listrik masih sangat besar. Ditemukan banyaknya pemakaian yang tidak sah maupun penyalahgunaan jaringan listrik," kata Bob seusai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa (14/3/2017).
Manajemen PLN Sulselrabar Bob mengaku cukup kesulitan untuk melakukan pengawasan dan pencegahan pencurian listrik. Tidak hanya karena cakupan wilayah yang sangat luas, melainkan terbatasnya jumlah tenaga kerja. Kendati demikian, Bob menegaskan pihaknya tidak tinggal diam dan telah melakukan langkah-langkah pencegahan pencurian pada jaringan transmisi dan distribusi listrik.
Bob mengimbau masyarakat pro-aktif untuk melaporkan bila mengetahui adanya praktik pencurian listrik di wilayah masing-masing. Diimbaunya, masyarakat menghindari pencurian listrik. Bukan cuma karena berpotensi merugikan negara, tapi juga membahayakan keselamatan diri dan orang lain di sekitarnya. Bob menyebut pemakaian jaringan listrik secara berlebihan bisa memicu meledaknya trafo listrik.
Lebih jauh, Bob mengingatkan agar masyarakat melakukan pembayaran tagihan listrik secara tepat waktu untuk menjamin pengoperasian daya bisa berkelanjutan. Untuk menghasil daya listrik, lanjut dia, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dicontohkannya untuk membangkitkan PLTU dibutuhkan biaya untuk membeli bahan baku berupa batu bara. Belum lagi biaya transportasi pengangkutan bahan baku.
Berdasarkan data PLN, kondisi kelistrikan di Sulsel masih cukup baik. Sejumlah pembangkit yang beroperasi di kabupaten/kota bisa menghasilkan daya listrik berkisar 1.150-1.125 megawatt (MW). Pada 2017, menurut Bob, sedang diupayakan pembangunan dua pembangkit baru dengan daya masing-masing 100 MW. Kedua pembangkit tersebut ditargetkan beroperasi pada 2018.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengharapkan PLN mampu menjaga konektivitas dan pasokan listrik di wilayahnya. Musababnya, ketersediaan energi sangat penting untuk pembangunan dan menjadi daya tarik investor. Didorongnya pula agar PLN bisa melistriki ke sejumlah desa yang belum tersentuh listrik. Syahrul juga mengharapkan PLN tidak lagi melakukan pemadaman listrik bergulir.
"Listrik itu hal substansial dalam hidup dan sangat dibutuhkan. Ketersediaan energi listrik juga menjadi daya tarik untuk memikat investor menanamkan modal," pungkas Gubernur Sulsel dua periode tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo