Bisnis co working space atau penyedia ruang kerja memang sedang menjadi tren di tengah menjamurnya pengusaha baru atau startup di Indonesia. Bisnis co working space tersebut juga sedang digemari oleh kebanyakan kaum muda saat ini, salah satunya adalah Concrete Co-working Space yang terdiri dari lima pemuda Indonesia lulusan Universitas Sidney.
Mereka adalah Audrey Pratiwi dengan latar belakang marketing, Joshua Jovianus dengan background management, Genesia Ng accounting, Felicia Ng desain, dan Raymond Tjendera juga dengan background desain. Kelima pebisnis tersebut memiliki cara tersendiri untuk menjalankan bisnis dengan baik, seperti menjaga kekompakan dan tanggung jawab masing-masing.
Berikut adalah beberapa tips berbisnis secara group atau berpartner bisnis menurut owner Concrete Co-working Space yaitu
1. Tidak Berebut Posisi
Meski terkadang ide bisnis atau konsep hadir dari seseorang, namun dalam grup bisnis mengapresiasi hasil kerja atau kontribusi orang lain akan sangat berpengaruh terhadap kekompakkan dalam berbisnis. Jika sudah menyatakan siap dan berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara gru, maka alangkah baiknya tidak bersikap lebih menonjol atau ingin lebih menguasai bisnis sendiri.
Dalam menjalankan bisnis baru, Audrey selalu menyebutkan bisnisnya tersebut sebagai ide yang digagas dan dijalankan bersama-sama.
2. Mengemban Tanggung Jawab
Dari berbagai latar belakang keahlian, kelima owner Concrete Co-working Space sudah mengetahui tugas atau bagiannya masing-masing. Dengan demikian, tidak ada sikap untuk saling mengandalkan dalam menjalankan tugas.
Dalam menjalankan grup bisnis, kelima pemuda tersebut memiliki rasa tanggung jawab dan kepemilikan yang besar yang dianggapnya sebagai hal utama untuk memaksimalkan kinerja. Dengan demikian, tujuan bersama dari bisnis tersebut akan lebih mudah dicapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo