Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendukung penuh niat dari Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) untuk turut serta menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Ia meminta Kopsyah BMI memperkuat infrastruktur teknologi informasi agar memenuhi syarat sebagai lembaga penyalur KUR.
"Secara kesehatan koperasi, saya tidak meragukan Kopsyah BMI. Namun, saya memberi saran agar segera membenahi sistem onlinenya atau IT. Karena, koperasi penyalur KUR itu IT-nya harus tersambung dengan online system di Kemenkeu dan Bank Indonesia. Segera berbenah IT agar bisa menjadi penyalur KUR," kata Puspayoga di Paramount Land, Tangerang, Banten, Senin (20/3/2017).
Sementara itu, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan kinerja koperasinya telah berkembang pesat dengan memiliki jumlah anggota 122.190 orang anggota, 516 orang karyawan pada empat kantor cabang, dan 31 kantor cabang pembantu.
"Modal sendiri sebesar Rp106 miliar, aset kelolaan sebesar Rp301 miliar, dan volume pinjaman keanggotaan antara Rp40-50 miliar perbulan dengan NPL relatif kecil hanya 0,4%," papar Kamaruddin.
Kamaruddin menegaskan bahwa bila koperasi besar maka akan bisa bersaing dengan unit usaha lainnya, termasuk usaha besar.
"Kami butuh dana besar untuk terus berkembang. Selain terus mendorong orang untuk menjadi anggota koperasi dan menyimpan di koperasi, kami juga bermitra dengan sumber-sumber dana dari Rusia, AS, Belanda, dan Australia. Bahkan, Kopsyah BMI memiliki pembiayaan perumahan tanpa uang muka bagi anggota," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo