Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Cadangan Air Tanah (CAT) Watuputih di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, dikebut dalam empat hari ke depan.
"Sekarang KLHS yang dibikin ahli-ahli disupervisi KLHK dan Kantor Staf Presiden (KSP) sedang bekerja. Para ahli sedang menyusun, mereka rapat sejak Senin (20/3) dan akan diteruskan empat hari (Minggu, 26/3) sejak sekarang," kata Menteri LHK di Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Dalam diskusi sejak Senin lalu (20/3), menurut Siti, para ahli menemukan beberapa indikasi adanya CAT. Dengan ditambah informasi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan data PT Semen Indonesia diharapkan KLHS bisa segera diselesaikan.
"Tapi data PT Semen Indonesia tidak bisa didapat, ya sudah kita pakai data yang ada. Karenanya bantuan Pak Jonan (Menteri ESDM) untuk menambahkan informasi, sehingga para ahli bisa menyelesaikan kajian KLHS bulan Maret ini," ujar Siti.
Sedangkan KLHS untuk seluruh jajaran pegunungan Kendeng, menurut dia, diperkirakan akan selesai di bulan April 2017.
Secara teori, ia mengatakan jawaban dari pertemuan antara ekonomi dan lingkungan biasanya adalah teknologi. Penggunaan teknologi untuk mengatasi suatu dampak sering di sebut mitigasi.
"Jadi kita kurangi hingga sedikit mungkin dampak-dampaknya. Itu gunanya perlu ada AMDAL, dan di atas AMDAL sebelum proyek jadi harus ada KLHS, itu tingkatannya," ujar Siti.
Karenanya, ia mengatakan pertemuan antara ekonomi dan lingkungan seharusnya jangan jadi persoalan, pasti ada "trade off". Dan peran teknologi ada di sana. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: