PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) hingga kuartal 1/2017 berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp.445,05 triliun. Angka tersebut tumbuh 19,8% dibandingkan pada kuartal I/2016 sebesar Rp371,56 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungakapkan dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (current account saving account/CASA) sebesar 58,5%.
?Pertumbuhan DPK ini tidak terlepas dari upaya BNI untuk terus meningkatkan kualitas layanan,? katanya di Jakarta, kemarin. Dalam rangka meningkatkan layanan tersebut BNI menyediakan 1.997 outlet di seluruh Indonesia, tidak termasuk kantor-kantor perwakilan di luar negeri.
Selain itu BNI juga menyiapkan lebih dari 17.075 ATM yang mendukung layanan electronic banking (e-banking) BNI, termasuk di Hongkong dan Singapura, selain SMS banking dan internet banking serta lebih dari 40.000 agen-agen laku pandai atau Agen46.
Dari sisi laba lanjut Baiquni, Bank BNI membukukan laba bersih sebesar Rp3,23 triliun pada akhir Maret 2017. Jumlah tersebut tumbuh 8,5% dibandingkan laba bersih yang diraih pada periode yang sama pada 2016 sebesar Rp2,97 triliun.
?Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif, terutama infrastruktur. Kredit tumbuh 21,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp396,52 triliun,? ujarnya. Dia mengungkapkan, kenaikan laba bersih BNI terbentuk oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 12,3% dari Rp6,91 triliun pada kuartal I/2016 menjadi Rp7,76 triliun pada kuartal I/2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti