Uni Eropa mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memberantas aksi penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, and unregulated/IUU Fishing), seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Brussels yang diterima di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Penghargaan itu diungkapkan Komisioner Uni Eropa urusan Kelautan dan Lingkungan Hidup Karmenu Vella kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia pada Senin (24/4).
Indonesia, menurut Karmenu Vella, merupakan mitra penting bagi Uni Eropa di dalam upaya menjamin pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di tingkat internasional.
Menteri Susi, yang didampingi Duta Besar RI untuk Uni Eropa Yuri Thamrin dan Dirjen Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, menyampaikan upaya-upaya Pemerintah Indonesia di sektor perikanan.
"Semua upaya Indonesia dalam pemberantasan 'IUU Fishing' dan juga pengelolaan perikanan yang berkelanjutan perlu mendapat pengakuan dan apresiasi Uni Eropa, termasuk dengan penerapan tarif impor nol persen bagi produk perikanan Indonesia yang hendak masuk pasar Uni Eropa," ungkap Menteri Susi.
Susi berharap kerja sama Indonesia-Uni Eropa dalam kedua hal tersebut dapat terus ditingkatkan.
Menteri Susi dan Komisioner Vella menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama, termasuk di dalam menyukseskan Oceans Conference di Malta pada 2017 dan di Bali pada 2018.
Menurut KBRI Brussel, berdasarkan data Eurostat, konsumen Uni Eropa menghabiskan 54 miliar Euro untuk belanja produk perikanan pada 2015. Impor produk ikan mencapai 20 persen dari keseluruhan produk makanan yang diimpor yang mencapai nilai 120 miliar Euro.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa mencapai sebesar 404 juta dolar Amerika Serikat (AS). (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil