Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Penyebab Indonesia Selalu Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

        Ini Penyebab Indonesia Selalu Kekurangan Tenaga Kerja Terampil Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan Indonesia masih terkendala dalam memenuhi pasokan tenaga kerja terampil dan berkualitas karena hingga kini masih terjadi "mismatch" atau gap antara tingkat pendidikan dan dunia usaha.

        "Kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hanif, saat berbicara pada pembukaan Indonesia Human Capital Award (IHCA) -III 2017, di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

        Menurutnya, salah satu penyebab kekurangan tenaga kerja terampil karena tingkat kesesuaian pendidikan atau latar belakang tenaga kerja dengan dunia usaha yang baru mencapai 37 persen, yang menandakan bahwa dunia pendidikan dengan industri jauh dari "link and match".

        "Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi keharusan untuk dapat memenangkan persaingan global. Sudah saatnya kita tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam yang melimpah. Harus dibalik karena penentu masa depan itu adalah kualitas sumber daya manusia," katanya.

        Pada IHCA III 2017 itu, Hanif memberikan penghargaan kepada PT Taspen (Persero) yang berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus, yaitu untuk kategori BUMN Terbaik, kategori The Big and Best Human Capital Director, dan kategori The Big and Best Companies.

        Penghargaan yang merupakan ajang tahunan tersebut diterima oleh Direktur Umum Taspen Bagus Rumbogo.

        Bagus menjelaskan, dalam mengelola sumber daya manusia di Taspen, pihaknya menerapkan pola tiga O, yaitu Olah Pikir, Olah Rogo, dan Olah Roso.

        SDM Taspen menurutnya, harus menghasilkan produk-produk dan layanan berkualias, harus memberikan manfaat positif kepada perusahaan maupun stakeholder.

        Selanjutnya, SDM Taspen harus benar-benar memiliki ketajaman dalam berpikir, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, serta memiliki nilai kerja.

        "Intinya Taspen secara keseluruhan selalu berinovasi agar dapat memberikan sumbangan kepada negara," tegasnya.

        Taspen merupakan BUMN pengelola pengelola program kesejahteraan ASN yaitu program Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian.

        Inovasi Taspen meliputi layanan Mobil Layanan Taspen, call center Taspen 1500-919, layanan 1 jam, klaim otomatis, office chaneling (mitra layanan Taspen), Taspen service point, SMS Nofication, Taspen Mobile Application for Smartphone, Aplikasi SIMGaji dan aplikasi berbasis Web seperti e-klaim, e-SPTB, e-SPT dan estimasi klaim. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: