Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap warga masyarakatnya tetap menjaga kerukunan pascamajelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis dua tahun kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya juga bersimpati pada pak Ahok, tapi saya imbau masyarakat Sulut jangan berlebihan dalam menunjukkan simpati. Hiruk pikuk di Jakarta, jangan berlebihan dibawa ke daerah kita karena Sulut adalah laboratorium kerukunan, tak hanya secara nasional tapi juga dunia," kata Wagub Kandouw di Manado, Jumat (12/5/2017).
Menurut Wagub, simpati dan rasa prihatin vonis dua tahun terhadap Ahok boleh-boleh saja.
"Tapi sebagai orang Sulut kita harus tetap menjaga kebersamaan, jangan sampai simpati yang berlebihan bisa merusak kerukunan dan kedamaian yang selama ini menjadi ciri khas daerah kita," pesan Wagub lagi.
Menurut Wagub, kerukunan di Bumi Nyiur Melambai telah mendapat perhatian tak hanya nasional, tapi juga internasional.
"Sukses pelaksanaan pekan kerukunan nasional yang dihadiri delegasi luar menumbuhkan rasa kepercayaan dunia international. Selanjutnya lagi, akan dipercaya sebagai pelaksana Paskah Asia termasuk rencana pertemuan gereja-gereja Asia," katanya.
Wagub menambahkan, kerukunan yang telah terjalin di Sulut telah memberi pandangan positif pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman dan damai, serta ikut menepis isu kelompok-kelompok radikal.
"Ini menjadi yurisprudensi bagi kasus-kasus penghinaan agama yang harus divonis berat. Pemerintah harus menghukum berat para penghina agama, dengan tidak memandang bulu. Siapa pun yang menghina agama lain, wajib mendapat hukum berat, karena NKRI sudah harga mati," katanya menegaskan.
Wagub kembali berharap masyarakat Sulut tetap solid dalam menjaga kerukunan dan kedamaian, karena Sulut adalah laboratorium kerukunan di Indonesia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: