Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Ditutup Naik di Tengah Usulan Anggaran

        Wall Street Ditutup Naik di Tengah Usulan Anggaran Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, New York -

        Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Rabu (24/5/2017) pagi WIB, membukukan kenaikan empat hari berturut-turut, karena para investor terus mengawasi rencana anggaran penuh pertama Presiden Trump.

        Indeks Dow Jones Industrial Average naik 43,08 poin atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 20.937,91 poin, lapor Xinhua.?

        Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 4,40 poin atau 0,18 persen menjadi ditutup pada 2.398,42 poin, dan indeks komposit Nasdaq berakhir naik 5,09 poin atau 0,08 persen menjadi 6.138,71 poin.

        Para pedagang berfokus pada rencana anggaran Gedung Putih untuk tahun depan, dengan usulan 3,6 triliun dolar AS untuk pemotongan belanja federal selama 10 tahun ke depan.

        Media melaporkan bahwa anggaran juga mengasumsikan bahwa pemerintah akan dapat menurunkan pajak untuk bisnis dan rumah tangga.

        Saham-saham AS telah membukukan kenaikan yang mantap dan rekor tertinggi baru sejak pemilihan presiden, sebagian karena potensi pajak yang lebih rendah.

        Di sektor ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru AS pada April 2017 berada pada tingkat tahunan disesuaikan musiman sebesar 569.000, gagal memenuhi ekspektasi pasar, kata Departemen Perdagangan AS pada Selasa (23/5).

        Angka tersebut adalah 11,4 persen di bawah tingkat direvisi pada Maret 642.000, namun 0,5 persen di atas perkiraan April 2016 sebesar 566.000.

        Sementara itu, para investor sedang menunggu rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Mei dan mencoba untuk menemukan petunjuk tentang langkah selanjutnya dari bank sentral AS.

        Para pembuat kebijakan Fed dijadwalkan bertemu bulan depan. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni mencapai 78,5 persen, menurut alat FedWatch CME Group pada Selasa (23/5). (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: