PT Buyung Poetra Sembada (BPS), sudah memantapkan diri untuk melanjutkan proses penawaran umum perdana saham (IPO) setelah hampir dua tahun tertunda. Rencananya, pencatatan saham pada Juni tahun 2017.
Perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan beras dengan merek utama Topi Koki ini akhirnya mematok harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp300-400 per saham. Perusahaan memiliki kebijakan dividen maksimal sebesar 30 persen dari net income. Dimana, saham BPS ini akan ditetapkan sebagai Efek Syariah.
"Hal ini merupakan suatu milestone yang sangat penting bagi BPS karena momen ini akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan BPS selanjutnya. BPS telah membuktikan pencapaian kinerja fundamental yang baik dengan pencapaian Penjualan per 31 Desember 2016 sebesar Rp1,147 triliun, atau meningkat 74 persen dari Rp658 miliar pada akhir tahun 2015." ungkap Sukarto Bujung, Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada, di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Menurutnya, pertumbuhan usaha BPS sudah sesuai dengan strategi Perseroan, yakni memperkuat jaringan distribusi dan mejaga kualitas bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pemasaran.
"sehingga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar untuk kategori beras bermerek di pasar ritei modern maupun general trade," ucap Bujung.
Dalam Prospektus yang diterbitkan BPS hari ini, disebutkan jumlah saham yang akan ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 700.000.000 lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama, atau sebanyak-banyaknya sebesar 29.79 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
Bersamaan dengan itu, BPS menawarkan sebanyak-banyaknya 70 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Biasa Atas Nama atau sekitar 3 persen dari ModaI Ditempatkan dan Disetor Penuh sehingga akan menambah nilai tambah bagi para investor di masa mendatang.
"Rencana kami, dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam membiayai kegiatan operasional dimana sejak tahun lalu pabrik kami sudah mulai proses produksi dari padi sehingga dapat meningkatkan margin usaha" ujar Sukarto.?
Rencana pernyataan efektif dari OJK tanggal 14 Juni 2017, masa penawaran tanggal 16-19 Juni 2017, dan tanggal penjatahan 21 Juni 2017. Saham ini direncanakan akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Juni 2017. Adapun Penjamin Emisi Efek adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT RHB Sekurltas Indonesia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: