Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bulan Puasa, Kang Emil Imbau Warga Jangan Boros-boros

        Bulan Puasa, Kang Emil Imbau Warga Jangan Boros-boros Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai mengkampanyekan pola konsumsi yang tidak berlebihan saat memasuki bulan Ramadan. Untuk itu, dirinya mengimbau warga dalam menjalankan ibadah puasa agar tidak boros.

        Menurut Emil, bulan Ramadan semestinya menjadi momentum untuk berhemat, bukannya menambah pola konsumsi yang berlebihan.

        "Kan masalah utamanya harusnya bulan puasa ini kita berhemat, ternyata malah berlebihan. Bulan Ramadan itu kan kita menahan diri, lebih berempati kepada fakir miskin. Tapi kenyataannya konsumsi daging, biaya konsumsi barang meningkat pesat. Melihat itu, menurut Saya ada yang kurang pas.
        Makanya kita mau kampanye agar masyarakat tidak mengkonsumsi berlebihan," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (26/5/2017).

        Salah satu bentuk kampanye yang akan dilakukan, khususnya untuk komoditas sembako. Pasalnya, meningkatnya konsumsi masyarakat menjadi salah satu pemicu naiknya harga komoditas selama Ramadan.

        "Jadi kampanye hidup hemat ini harus menjadi tradisi baru ya. Tidak harus segalanya baru, tidak harus membeli konsumsi sembako berlebihan," tegasnya

        Selain mengkampanyekan pola hidup hemat, Pemkot Bandung juga akan mengkampanyekan daging sapi beku. Selain memiliki kualitas yang sama dengan daging segar, daging beku ini juga memiliki harga yang lebih murah

        "Saya akan kampanye daging beku ya karena harga daging sapi beku ini hanya Rp80 ribu per kilogram dibanding sapi yang langsung dipotong Rp20 ribu. Kita akan kampanye kreatif menunjukkan bahwa daging beku itu sama aja. Jadi ini hanya masalah edukasi persepsi," tuturnya

        Emil menambahkan, untuk menekan tingginya harga komoditas yang disebabkan panjangnya jalur rantai distribusi, pihaknya juga berencana menggunakan pendekatan teknologi. Sehingga masyarakat yang akan membeli komoditas cukup pesan lewat aplikasi.

        "Saya akan memulai sebuah proses dimana warga Bandung bisa beli beras langsung ke petani melalui handphone. Kayak go food lah kira kira begitu tapi yang dibeli adalah beras. Supaya memotong harga yang terlalu berlebihan yang diatur oleh kartel,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: