Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penyaluran KUR di Sulsel Tertinggi di Luar Jawa

        Penyaluran KUR di Sulsel Tertinggi di Luar Jawa Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR di Sulsel cukup menggembirakan. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sulsel menempati rangking empat untuk penyaluran KUR tertinggi secara nasional. Bahkan, bila ditilik dari luar Pulau Jawa, realisasi penyaluran KUR di Sulsel menempati urutan pertama.?
        "Secara nasional, Sulsel masuk empat besar penyalur KUR tertinggi. Kalau dikerucutkan lagi di luar Pulau Jawa, Sulsel merupakan nomor satu. Kita hanya kalah dari tiga provinsi di Pulau Jawa," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Andi Muhammad Yusuf, Rabu, (31/5/2017).
        Berdasarkan data OJK hingga 30 April 2017, realisasi penyaluran KUR di Sulsel menembus Rp1,82 triliun. Capaian tersebut hanya kalah dari Jatim (Rp4,95 triliun), Jateng (Rp4,90 triliun) dan Jabar (Rp3,53 triliun). Sulsel mengalahkan sejumlah provinsi besar lainnya, seperti Sumut (Rp1,15 triliun) dan DKI Jakarta (Rp802,34 miliar).
        Yusuf menjelaskan bila dilihat berdasarkan pulau, Sulsel berkontribusi sangat besar untuk Sulawesi yang secara keseluruhan berada di peringkat tiga. KUR di Sulawesi tercatat Rp2,74 triliun, masih di bawah Jawa (Rp15,54 triliun) dan Sumatera (Rp5,30 triliun). "Pada intinya, realisasi KUR di Sulsel cukup menggembirakan dan signifikan," ucapnya.
        Menurut Yusuf, total Rp1,82 triliun dari KUR disalurkan kepada 69.089 UMKM. Adapun target penyaluran KUR di Sulsel untuk 2017 masih terbilang jauh yakni menembus Rp5,28 triliun. Meski demikian, OJK cukup optimistis pihak perbankan bisa merealisasikannya. "Tahun lalu realisasi KUR di Sulsel mencapai Rp5,11 triliun dengan debitur mencapai 204.508 UMKM," tutur dia.?
        Capaian lain yang cukup menggembirakan, Yusuf menyebut angka kredit macet alias Non Permorfing Loan (NPL) terbilang kecil. Hingga April 2017, NPL di Sulsel tercatat hanya 0,22 persen, atau jauh lebih rendah dibandingkan torehan tahun lalu berkisar 0,68 persen.
        Kepala Kantor OJK Region 6 Sulampua, Bambang Kiswono, menambahkan realisasi penyaluran KUR di Sulsel yang memperlihatkan data menggembirakan akan terus didorongnya untuk mengarah ke sektor produktif. Terlebih, pihaknya bersama Gubernur Sulsel, Syahrul YL, telah berkomitmen untuk mengarahkan KUR ke lima sektor prioritas yang masuk kategori produktif.?
        "Kami kan sudah meneken kerjasama dengan Pemprov Sulsel untuk menggenjot KUR ke sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perkebunan dan kehutanan," ucap Bambang.?
        Kepala Kantor Wilayah BRI Makassar, Ngatari, mengungkapkan plafon anggaran yang disiapkan untuk penyaluran KUR di Sulsel pada tahun ini mencapai Rp5,2 triliun. Target penyaluran KUR di Sulsel mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan tahun lalu. Diharapkannya agar pengusaha, khususnya dari kalangan UMKM bisa memanfaatkan KUR untuk memajukan usahanya dan menggerakkan perekonomian dari bawah.?
        Peningkatan target penyaluran KUR dari BRI, Ngatari menjelaskan dilakukan seiring dengan peningkatan target nasional. Tahun ini, pemerintah memang menaikkan target penyaluran KUR dari Rp100 triliun menjadi Rp110 triliun. Sepanjang 2016 sendiri, BRI terbilang sukses dalam penyaluran KUR.
        Ngatari menerangkan penyaluran KUR dari BRI Makassar masih menyasar sektor perdagangan dan sektor produksi, seperti pertanian dan peternakan. Diharapkannya melalui KUR yang diberikan, usaha rakyat semakin berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih besar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: