Bawang Putih Kerek Inflasi Mei 0,39%

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Mei 2017 sebesar 0,39%. Laju inflasi bulan lalu dipicu naiknya harga pangan, terutama bawang putih.

Berdasarkan data BPS, laju inflasi terjadi karena kenaikan harga kelompok bahan makanan 0,86%, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,38%, kesehatan 0,37%, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,35%, Sandang 0,23%, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,23%, serta pendidikan, rekreasi dan keluarga 0,03%. Dari sektor bahan makanan, penyumbang inflasi tertinggi ialah bawang putih yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08%.

"Ini (kenaikan harga) pergerakan bulanan. Kalau kita lihat mingguan sebetulnya pada minggu keempat harga bawang putih sudah mulai menurun. Minggu kedua dan ketiga sempat naik, namun ada intervensi jadi turun,? ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga relatif tinggi ialah telur ayam ras sebesar 0,05%, daging ayam ras sebesar 0,04%, beras, daging sapi, jengkol, dan cabai merah masing-masing sebesar 0,01%.

?Dalam bulan Mei juga terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, diantaranya cabai rawit sebesar 0,04%, bawang merah 0,02%, dan tomat sayur 0,01%,? ujarnya.

Suhariyanto melanjutkan, inflasi tertinggi pada Mei terjadi di Tual, yakni sebesar 0,96% dan terendah terjadi di Mamuju 0,02%. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Manado -1,13% dan terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar -0,01%.