Bulog Jabar memastikan bahwa impor daging sapi beku yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan membunuh usaha peternak sapi lokal. Impor tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pengusaha maupun pelaku pasar.
Kepala Bulog Jabar Abdul Muis mengatakan sesuai dengan imbauan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk tidak memotong sapi indukan dalam dua tahun kedepan. Jika hal itu dilakukan maka ketersediaan daging sapi dalam negeri semakin menipis sehingga ke depannya diharapkan tidak akan terjadi lagi impor daging sapi.
"Sebagaimana dikatakan pak Menteri Pertanian kalau semua sapi kita dipotong indukannya akan berkurang artinya ketersediaan daging sapi dalam negeri semakin menipis. Ini program yang sangat bagus dari pemerintah,"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (7/6/2017).
Selain itu, Bulog Jabar memastikan bahwa daging sapi beku merupakan daging sehat yang layak untuk dikonsumsi masyarakat.?
"Restoran maupun hotel sebelum daging sapi dikonsumsi, harus dibekukan pada suhu derajat tertentu,"ujarnya
Menurutnya, daging yang ada di Bulog merupakan daging yang halal. Sapi maupun kerbau yang disembelih pun telah memalui proses metode Islam. Termasuk daging sapi impor berasal dari negara-negara Islam.
"Sapi maupun kerbau yang kita sembelih tentu saja melalu metode Islam. Jadi halal untuk dikonsumsi,"tegasnya
Abdul Muis menegaskan fungsi bulog sendiri menjadi stabilisator pengendalian harga baik di tingkat peternak maupun petani. Jadi dengan adanya impor daging sapi tidak akan merugikan peternak sapi lokal
"Fungsi Bulog sendiri ketika harga naik ?kan harus menjaga stabilitas harga. Begitupun sebaliknya ketika harga anjlok di tingkat petani. Bulog membeli sesuai dengan harga pasar yang telah ditetapkan sehingga petani tidak merasa dirugikan,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: