Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target 1 Juta Ekor Sapi Perah-Pedaging Terganjal Investasi, KUR Jadi Penopang Peternakan

Target 1 Juta Ekor Sapi Perah-Pedaging Terganjal Investasi, KUR Jadi Penopang Peternakan Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menegaskan target pengadaan satu juta ekor sapi perah dan pedaging di Indonesia bukan perkara mudah. 

Tantangan terbesar terletak pada keterbatasan investasi besar, sehingga upaya pemenuhan kebutuhan sapi nasional saat ini masih bergantung pada peran swasta dan dukungan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH Kementan) Agung Suganda menyebut, hingga September 2025 realisasi impor sapi sudah mencapai 29.625 ekor, terdiri dari sapi perah dan pedaging. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 6.000 ekor, meski tanpa dukungan APBN.

Baca Juga: Menteri PKP Beberkan Skema KUR Perumahan, Bunga Mulai 5 Persen

“Ini pencapaian positif karena sepenuhnya berasal dari komitmen pelaku usaha. Bahkan hari ini akan masuk lagi tambahan sekitar 600 ekor sapi perah. Tapi untuk target satu juta ekor, jelas perlu investor besar, dan prosesnya tidak mudah,” kata Agung kepada media usai pembukaan di ICE BSD, Rabu (17/9/2025).

Agung menjelaskan, investor yang berencana masuk skala besar sudah ada, dengan proyeksi membawa hingga 150 ribu ekor sapi dalam lima tahun. Namun, proses perizinan dan penyediaan lahan masih menjadi kendala.

“Pemerintah terus berupaya menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, agar kebutuhan daging dan susu nasional bisa terpenuhi,” ujarnya.

Baca Juga: Cukup Baik, 12% dari Total KUR Nasional Tersalurkan di Indonesia Timur

Di sisi lain, Agung mengungkapkan bahwa sektor peternakan nasional masih bertumpu pada skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia menyebut sekitar 80 persen usaha peternakan di Indonesia sudah memanfaatkan KUR, khususnya untuk subsektor ruminansia.

“Kalau investasi dari swasta masih sekitar 20 persen. Jadi peran KUR ini sangat vital sebagai penopang pembiayaan peternakan kita,” jelasnya.

Menurut Agung, pemerintah mendorong KUR sebagai akses pembiayaan yang lebih mudah bagi peternak, sementara investasi skala besar di subsektor sapi perah masih didorong lewat partisipasi swasta. 

“Negara memiliki keterbatasan anggaran, jadi kita fokus menarik investor swasta untuk program sapi perah-pedaging, sementara peternak rakyat tetap kita dorong melalui KUR,” tegasnya.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat memperkuat struktur permodalan peternakan sekaligus meningkatkan kemandirian produksi daging dan susu dalam negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: