Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan 10 ton bawang putih untuk membantu menstabilkan harga di daerah itu sudah masuk gudang di Padang dan segera disalurkan ke pasar.
"Berlabuh Jumat (9/6). Sekarang sudah masuk gudang," kata Kepala Bulog Sumbar, Benhur Ngkaimi dihubungi dari Padang, Minggu (11/6/2017.
Menurutnya komoditas itu akan disalurkan melalui program Gerakan Stabilitas Pangan (GSP) dan Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra Bulog.
"Nanti kita cek kapan waktu yang tepat disalurkan," tambahnya.
Bawang putih itu ditujukan untuk menstabilkan harga bawang putih di Sumbar yang relatif masih tinggi pada awal Ramadhan, sekitar Rp42.500 hingga Rp48.000 per kilogram.
Bahkan pedagang di pasar murah yang digelar Pemprov Sumbar di halaman Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Selasa (6/6) masih menjual dengan harga Rp40.000 per kilogram.
Harga itu masih atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp38.000 per kilogram.
Namun, informasi kedatangan bawang putih milik Bulog ternyata cukup efektif dalam menekan harga di daerah itu.
Sejak Jumat (9/6) harga bawang putih di Pasar Raya Padang turun hingga sesuai dengan harga HET. Diduga pedagang merasa cemas barangnya tidak laku dengan adanya bawang putih Bulog hingga menurunkan harga.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Zaimar mengatakan kebutuhan bawang putih Sumbar sekitar 48 ton per bulan.
Kebutuhan itu dipenuhi oleh bawang putih impor dari China.
"Produksi komoditas itu di Sumbar sangat sedikit. Hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehingga hampir semua impor," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: