Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembis menilai penerapan sekolah lima hari yang diberlakukan pada tahun ajaran 2017/2018 haruslah memerhatikan letak geografis demi keselamatan anak.
Dia mengatakan jangan sampai karena pulang sekolah terlalu sore sehingga dapat membahayakan diri mereka.
"Indonesia ini luas, banyak daerah yang masih membutuhkan perhatian khusus. Ada daerah anak-anaknya yang harus jalan kaki berkilo-kilo untuk sampai ke sekolah. Kalau dia pulang jam empat sore kan mereka sampai ke rumah pasti malam hari. Kita harus jaga mereka jangan sampai mengalami kekerasan saat pulang," kata Yohana saat ditemui di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Untuk itu dia meminta sistem sekolah lima hari dalam sepekan tidak langsung diterapkan di semua sekolah.
"Sebaiknya dibuat sampel dulu di beberapa daerah, baru dilihat hasilnya seperti apa," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: