Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan jumlah penderita penyakit berkaitan dengan sistem pencernaan makanan, seperti diare selama libur Lebaran 2017 masih dalam batas kewajaran.
"Jumlahnya tidak terlalu besar kok," ujar Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Rabu (28/6/2017).
Febria tidak menyebutkan secara detail jumlah penderita diare di Surabaya yang dikatakan masih dalam batas kewajaran tersebut. "Sampai hari ini masih dalam batas wajar," jelasnya lagi.
Menurut dia, diare atau keracunan makanan merupakan penyakit yang sudah biasa terjadi pada saat lebaran. Hal itu dikarenakan selama sebulan menjalankan ibadah puasa menahan lapar dan haus, masyarakat cenderung tidak memperhatikan pola makan saat lebaran.
Bahkan kebanyakan masyarakat menyantap makanan terlalu berlebihan dan memakan segala makanan baik dan rasanya manis, kecut, asam, berlemak maupun makanan lainnya.
"Kami sudah menyarankan agar warga tidak makan secara berlebihan dan tentunya juga memakan makanan yang sehat," ujarnya pula.
Menurut dirinya, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik ketika menjumpai penyakit diare atau keracunan makanan. Mereka bisa memberikan pertolongan pertama berupa minum air putih yang banyak.
Febria mengatakan, jika masyarakat mengalami penyakit diare, maka pihaknya menyarankan agar segera konsultasikan ke petugas kesehatan dengan datang langsung ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Saran saya tetap waspadai diare saat musim lebaran ini," ujarnya pula.
Sedangkan, lanjut dia, korban kecelakaan lalu lintas yang dirawat di rumah sakit maupun puskesmas di Kota Surabaya selama libur lebaran kali ini juga tidak terlalu banyak.
"Data sementara baru ada tiga orang yang mengalami kecelakaan yang dirawat di rumah sakit selama libur Lebaran 2017," pungkasnya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: