Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pedagang Seragam Sekolah di Sampit Raup Omzet Rp100 Juta/Hari

        Pedagang Seragam Sekolah di Sampit Raup Omzet Rp100 Juta/Hari Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
        Warta Ekonomi, Sampit -

        Omzet penjualan seragam sekolah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, sedang meningkat tajam, bahkan ada yang mampu mencapai lebih dari Rp100 juta per hari.

        "Peningkatan saat ini mencapai 100 persen dibanding hari-hari biasa. Kalau penghasilan per hari antara Rp80 juta hingga Rp100 juta lebih untuk dua toko yang kami buka," kata Heny, salah satu pedagang di Pasar Berdikari Sampit, Kamis (29/6/2017).

        Lonjakan penjualan seragam sekolah terjadi seiring memasuki tahun ajaran baru sekolah. Sejak dua hari seusai Lebaran, pembeli seragam sekolah meningkat berkali-kali lipat dibanding biasanya.

        Heny menyediakan seragam sekolah mulai tingkat SD, SMP dan SMA sederajat. Namun yang paling banyak terjual adalah seragam SD, khususnya untuk murid kelas I. Tidak ada kenaikan harga meski saat ini pembeli membeludak. Harga per setelan seragam berkisar Rp120.000 sampai Rp160.000 untuk seragam putih, sedangkan seragam Pramuka lebih dari Rp200.000 karena bahan dan model sesuai standar nasional.

        Barang didatangkan dari Jakarta dan Surabaya dengan merek yang sudah dikenal masyarakat. Peningkatan penjualan ini diperkirakan masih akan terjadi hingga 12 Juli nanti, yakni saat sekolah kembali aktif.

        "Dibanding tahun lalu, saat ini ada kenaikan sekitar 30 persen. Selain dari Sampit, pembeli juga ada yang dari Parenggean, Sebabi, bahkan dari Kabupaten Seruyan," sambung Heny.

        Edy Irawan, salah satu pembeli mengaku sengaja berbelanja seragam dan keperluan lainnya untuk dua anaknya yang duduk di bangku SD dan SMA. Dia mendatangi sejumlah toko untuk mencari seragam dengan kualitas bagus namun harganya terjangkau.

        "Saya memilih membeli pakaian yang sudah jadi karena praktis. Kalau menjahit ke tukang jahit, kan harus menunggu lagi dan harganya juga hampir sama," kata Edy.

        Penjualan seragam sekolah diperkirakan akan menjadi peluang usaha yang tetap menjanjikan. Namun masyarakat berharap banyak produk baru yang muncul akan menciptakan persaingan sehat sehingga masyarakat bisa mendapatkan seragam berkualitas dengan harga terjangkau. (CP/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: