Saham-saham di Wall Street, Amerika Serikat, berakhir lebih rendah pada Kamis (6/7/2017) waktu setempat karena para investor mempertimbangkan sejumlah laporan ekonomi negara itu.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 158,13 poin atau 0,74 persen menjadi 21.320,04 poin menurut warta Xinhua.
Indeks S&P 500 kehilangan 22,79 poin atau 0,94 persen menjadi berakhir di 2.409,75 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 61,39 poin atau 1,00 persen menjadi berakhir di 6.089,46 poin.
Penurunan itu antara lain terjadi karena para investor mempertimbangkan beberapa laporan ekonomi, termasuk laporan pekerjaan sektor swasta ADP.
Pekerjaan sektor swasta Amerika Serikat meningkat 158.000 pekerjaan dari Mei ke Juni, jauh di bawah konsensus pasar 180.000 pekerjaan Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Kamis (6/7).
Laporan ADP sering dilihat sebagai pratinjau untuk data penggajian non-pertanian Amerika Serikat yang yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat.
"(Laporan) ADP yang lebih lemah dari perkiraan akan meningkatkan peluang daftar gaji yang lebih lemah dari perkiraan, namun tidak ada jaminan. Logika ini gagal seperti bulan lalu," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan
Dalam pekan yang berakhir 1 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman meningkat 4.000 dari tingkat minggu sebelumnya yang tidak direvisi menjadi 248.000, melebihi perkiraan pasar menurut Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (6/7).
Indeks non-manufaktur mencapai 57,4 persen pada Juni, 0,5 persen lebih tinggi dari angka Mei sebesar 56,9 persen,?Institute for Supply Management?(ISM) mengatakan pada Kamis (6/7).
Sementara itu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengumumkan pada Kamis (6/7) bahwa defisit barang dan jasa mencapai 46,5 miliar dolar AS pada Mei, turun 1,1 miliar dolar AS dari angka yang direvisi pada April.
Meskipun laporan ekonomi beragam, beberapa analis mengaitkan penurunan ekuitas pada Kamis (6/7) dengan penurunan baru-baru ini dalam saham teknologi di tengah kekhawatiran valuasi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: