Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Bergejolak, Emas Masih Menjanjikan untuk Investasi

        Meski Bergejolak, Emas Masih Menjanjikan untuk Investasi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas diperkirakan akan bergejolak, malah cenderung tertekan pada semester dua tahun ini. Harga emas diprediksikan akan berada dikisaran US$1.230 hingga US$1.250 per ons.?

        Meski begitu, investasi di sektor emas dinilai masih cukup menjanjikan. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengungkapkan jika pada semester dua ini secara fundamental masih banyak sentimen negatif dari global yang akan menekan harga emas.?

        "Tren harga emas bukan naik tapi fluktuatif. Koreksi ada tetapi minim. Kemungkinan harga emas sekitar US$1.230-US$1.250 per ons di semester 2," katanya, di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

        Ia menjelaskan, harga emas juga akan dipengaruhi oleh keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait dengan tingkat suku bunga acuannya atau Fed Rate. The Fed memang gencar dikabarkan akan menaikan kembali Fed Rate di penghujung tahun ini.?

        Pasalnya, jika The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, maka dolar AS akan semakin kokoh. Jika dolar semakin berkibar, maka akan menekan harga emas.?

        "Ini kan banyak fundamental yang memberikan tekanan ke harga emas karena dolar yang kuat dan suku bunga yang kita tunggu nanti mungkin bukan Desember nanti. Suku bunga AS di bulan Desember," terangnya.?

        Namun, Ia menilai jika para pelaku pasar telah mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga AS. Hal tersebut membuat pengaruhnya kepada harga emas tidak akan terlalu besar. "Emas kurang lebih sama dari tahun lalu. Karena kenaikan suku bunga sudah terdiskon dari tahun lalu," ujarnya.

        Ariston menambahkan, investasi emas masih cocok untuk dijadikan aset lindung nilai di saat perekonomian negara krisis ataupun terkena dampak dari sentimen global. "Masih Tetep (cocok jadi aset investasi) the fed karena dalam dolar. Masih cocok jadi aset lindung nilai emas seperti krisis, brexit, hyper inflation semua pasti akan beralih sementara ke emas," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: