Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RDG BI Hingga Larut Malam, Ini Alasan BI

        RDG BI Hingga Larut Malam, Ini Alasan BI Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 19-20 Juli 2017 berlangsung tidak seperti biasanya. Pasalnya pada RDG BI tersebut bank sentral baru mengumumkan hasil RDG pada pukul 23.30 WIB. Hal ini di luar dari kebiasaan BI yang mengumumkan hasil RDG paling lambat pukul 17.00-18.00 WIB.

        Pengumuman yang baru disampaikan hingga larut malam ini sontak mengundang beberapa pertanyaan ekonom, apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan ekonomi Indonesia?

        Menanggapi hal itu, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan bagi ekonomi Indonesia. Menurutnya, lamanya hasil pengumuman RDG BI Juli 2017 disebabkan para Dewan Gubernur BI harus menghadiri acara pelantikan dan sumpah jabatan anggota Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 yang berlangsung pada pukul 11.00 WIB, Kamis (20/7/2017).

        "Kamu itu rapat lama saja dijadikan berita. Iya karena baru dimulai setelah menghadiri pelantikan OJK, begitu saja enggak ada masalah apa-apa cuma itu saja," ujar Mirza saat ditemui di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

        Mirza menjelaskan, akibat acara pelantikan tersebut, jadwal pembahasan RDG BI pun jadi molor dan baru dimulai sore harinya.

        "Memang rapat itu baru selesai malam karena mulai pembahasan setelah menghadiri pelantikan OJK jadi agak sore baru mulainya. Jadi, cuma karena pelantikan OJK saja," terang Mirza.

        Adapun RDG BI pada 19-20 Juli 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75%, dengan suku bunga deposit facility tetap sebesar 4,00% dan lending facility tetap sebesar 5,50%, berlaku efektif sejak 21 Juli 2017.

        Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan domestik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: