Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hubungan Yordania dan Israel Kembali Memanas

        Hubungan Yordania dan Israel Kembali Memanas Kredit Foto: Antara/Reuters/Ammar Awad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang petugas keamanan kedutaan Israel menembak mati seorang warga Yordania yang menyerangnya dengan sebuah obeng di kompleks kedutaan Israel di Amman, dan seorang warga Yordania kedua juga meninggal, kementerian luar negeri Israel mengatakan, Senin (24/7/2017).

        Insiden tersebut berpotensi menyebabkan keretakan hubungan Israel-Yordania yang memang sudah tegang, Yordania ingin mengkonfirmasi penjaga Israel yang telah menewaskan warganya, yang notabene hanya luka ringan, namun Israel mengatakan bahwa mereka memiliki kekebalan diplomatik berdasarkan Konvensi Wina.

        Ketegangan meningkat di antara kedua negara tersebut karena Israel memasang detektor logam di titik masuk ke masjid al-Aqsa di Yerusalem terkait dengan meninggalnya dua polisi Israel yang ditembak mati oleh tiga orang bersenjata di dekat lokasi tersebut pada hari Jumat (21/7/2017), sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Selasa (24/7/2017).

        Pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel yang mengutip dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah berbicara dengan petugas keamanan dan duta besar Einat Schlein dan tidak lupa menekankan bahwa penjaga tersebut memiliki kekebalan untuk diinterogasi dan dituntut.

        Insiden tersebut terjadi saat proses pergantian furniture di kediaman staf. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa warga Yordania kedua yang meninggal adalah pemilik properti tersebut.
        Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut staf kedutaan yang dimaksud. Ibu kota Yordania tidak jauh dari perbatasan yang mengarah melalui Tepi Barat yang diduduki ke Israel.

        Israel telah memberlakukan larangan melaporkan insiden tersebut hari Minggu (23/7/2017). Pada Senin pagi, radio Israel mengatakan larangan tersebut telah diberlakukan karena Yordania ingin menanyai penjaga keamanan mereka, namun Israel mengatakan bahwa dirinya memiliki kekebalan diplomatik.

        Hubungan kedua negara sebenarnya telah diperkukuh dalam kesepakatan damai pada tahun 1994, namun mencapai titik krisis tiga tahun kemudian ketika petugas intelijen Mossad mencoba namun gagal membunuh pejabat senior Hamas Khaled Meshaal di Yordania.

        Keretakan hubungan pulih setelah Israel mengirim penangkal racun yang telah disuntikkan Meshaal. Kepala Mossad saat itu yang mengundurkan diri, dan dua agen yang melakukan operasi namun gagal kemudian ditangkap, dan ditahan di Yordania, kemudian dibebaskan. Kedubes Israel layaknya benteng di distrik Rabae yang notabene subur di Amman dilindungi oleh para polisi Yordania. Ini telah lama menjadi awal mula demonstrasi anti-Israel pada saat terjadi kekacauan di wilayah Palestina.

        Kekerasan terhadap orang-orang Israel jarang terjadi di Yordania, sebuah negara berpenduduk yang notabene taat aturan yang juga merupakan sekutu regional yang gigih di Amerika Serikat. Yordania juga memiliki perbatasan yang panjang dengan Israel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: