PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp7,61 triliun atau naik 14 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 6,7 triliun. Namun Manajemen menyatakan kemungkinan realisasi pendapatan perseroan di tahun ini hanya akan tercapai 95 persen.
Pasalnya, hingga semester pertama tahun ini, perseroan mengestimasikan pendapatan yang telah dikantongi Rp3,37 triliun. Jika dikalikan dua, total pendapatan perseroan hanya Rp6,74 trilun.
?First half kira-kira Rp3,3 triliun, secara matematis 1 tahun kan omset Rp6,7 truiliun, biasanya kontrak bisnis di Q3-Q4 nilainya Rp400 miliar, maka perkiraan omset 7,148,? ujarnya, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Dirinya memprediksikan pada tahun ini pendapatan perseroan hanya akan tumbuh sebesar 8 persen secara keseluruhan. ?Jadi dengan demikian kita berdasarkan data dan fakta kira-kira kemungkinan Rp 7,2 triliun itu kira-kira tumbuh 8 persenan. Angka itu yang kita lihat itu memang kelihatannya kuartal satu tidak begitu baik, tapi secara keseluruhan bisa tumbuh 8 persen,? ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa selama enam bulan pertama tahun ini, bisnis makanan perseroan mengalami kenaikan. Sementara bisnis beras malah melemah. Penjualan bihun naik paling besar atau mencapai 10 persen dari Rp257,9 miliar di 2016 menjadi Rp284,7 miliar di 2017. Disusul penjualan mie kering yang tumbuh 6 persen ke Rp296 miliar dari Rp279,4 miliar. Sementara bisni beras perseroan turun 12 persen dari Rp2,4 triliun ke Rp2,1 triliun.
Adapun penjualan mie instan AISA juga naik 6 persen ke Rp213,9 miliar dari Rp201,5 miliar. Binis snack naik tipis atau 4 persen dari Rp356,8 miliar ke Rp370,3 miliar, permen naik 2 persen ke Rp18,8 miliar. Akan tetapi, bisnis biscuit turun drastis mencapai 32 persen dari Rp84,3 miliar ke Rp57 miliar. Penjualan bisnis lainnya pada semester pertama mencapai Rp26,8 milar naik dari Rp5 miliar. ?
?Kalau kita lihat secara detil, bisnis first half yang tumbuh banyak sekali bihunnyua, sampai 10 persen. ?Biskuitnya karena ada kontrak yang ditangani ?di belakang tahun,? jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi