Kelangkaan garam selama sepekan lalu berimbas pada kenaikan harga ikan asin di pasar tradisional di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kenaikan harga ikan asin paling mencolok terjadi pada ikan asin kakap (Bambangan), ebi, dan ikan Jambrong asal Tarakan.
Alimin, pedagang di Pasar Pandan Sari, mengaku pasrah dengan kenaikan harga harga ikan asin. Ia mengatakan kenaikan harga ini tidak menguntungkan bagi pedagang.
"Harga dari produsen sudah naik. Alasannya garam naik dan mulai sulit dicari. Kami juga harus menaikkan harga dagangan. Imbasnya, tentu tidak sedikit pembeli yang tidak jadi beli dan membuat omzet kami turun," tuturnya di Balikpapan, Minggu (30/7/2017).
Hal serupa disampaikan H Jamri, pedagang ikan asin di Pasar Klandasan. Ia mengatakan ikan jenis halu-halu mengalami kenaikan harga menjadi Rp50 ribu perkilogram dan ikan jenis biji nangka naik menjadi Rp80 ribu perkilogram. Adapun, kenaikan harga tertinggi terjadi pada ikan jenis kakap Bambangan yang melonjak menjadi Rp150 ribu perkilogram.
"Pembeli enggak mau tahu kalau harga naik. Kalau naik tinggi, dia nggak mau beli," katanya.
Menurut Jamri, kenaikan harga ikan sebenarnya terjadi sejak angin selatan pada momen lebaran lalu karena kencangnya angin membuat nelayan sulit mencari ikan. "Apalagi sekarang ini garam susah dicari," tuturnya.
Pedagang ikan asin berharap situasi kelangkaan garam ini dapat cepat diatasi pemerintah karena kenaikan harga berimbas besar pada jumlah penjualan maupun keuntungan yang diperoleh pedagang.
"Sekarang ini biar hari apa sama saja. Biasanyakan hari Sabtu dan Minggu ramai. Sekarang hampir sama biar tanggal tua, muda, atau Sabtu dan Minggu, ?turun pembelinya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: