Pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat pada triwulan II-2017 terhadap triwulan II-2016 tumbuh 5,29 persen (y-on-y) atau melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2016 yang tumbuh sebesar 6,06 persen.?
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Barat, Dody Herlando menjelaskan perekonomian Jawa Barat pada triwulan II-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp446,93 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp336,55 triliun
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 11,84 persen.?
"Sedangkan, dari sisi pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tumbuh sebesar 4,51 persen dan Ekspor Barang dan Jasa tumbuh 9,10 persen," ungkapnya kepada wartawan di Bandung, Senin (7/8/2017).
Dody menuturkan ekonomi Jawa Barat triwulan II-2017 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 4,01 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,41 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan pertumbuhan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintahan sebesar 26,36 persen.
Lapangan Usaha Industri Pengolahan memberikan andil terhadap laju pertumbuhan (Source of Growth, SOG) secara (y-o-y) yaitu sebesar 2,04?persen. Dari sisi pengeluaran, andil positif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 2,80 persen.
"Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali?Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi sebesar minus 18,53 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 11,84 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 9,97 persen, serta Jasa Lainnya sebesar 9,92 persen," jelasnya.
Adapun, komponen Impor Barang dan Jasa yang berlaku sebagai pengurang bagi pertumbuhan ekonomi memiliki pertumbuhan positif sebesar 4,05 persen.?
Struktur perekonomian di Jawa Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2017 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih?didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang berkontribusi sebesar 64,72 persen atau mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Barat.?
Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; Ekspor Barang dan Jasa dan Impor Barang dan Jasa. Sementara Pengeluaran Konsumsi?
Pemerintah, Perubahan Inventori dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT memiliki kontribusi relatif kecil terhadap nilai PDRB Jawa Barat.
"Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan positif yang terjadi pada beberapa?komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 26,36 persen disusul berturut-turut oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,75 persen, Pengeluaran?Konsumsi Lembaga Nonprofit sebesar 1,27 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga?sebesar 1,11 persen." katanya lagi.
Sementara pertumbuhan negatif terjadi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar minus 6,10 persen dan Perubahan Inventori sebesar minus 0,49 persen.?
"Komponen impor barang dan jasa mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 9,69 persen. Meskipun demikian pertumbuhan negatif komponen impor merupakan faktor penambah bagi perekonomian," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil