Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Tiga Tantangan Pemanfaatan Big Data

        Ini Tiga Tantangan Pemanfaatan Big Data Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pesatnya berbagai aktivitas berbasis digital telah menciptakan data yang sangat besar dan bervariasi. Data yang dihasilkan secara sangat cepat (real time) ini dapat diolah sedemikian rupa menjadi big data.

        Big data tersebut akan menyimpan begitu banyak informasi dan pengetahuan. Apabila dikelola dan dioptimalkan dengan baik, akan memberikan manfaat bagi pengambilan kebijakan publik yang juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

        Meski demikian, ada tiga tantangan utama dalam pemanfaatan big data. Tantangan pertama, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo ialah ketersediaan dan akses terhadap sumber data.

        "Ketersediaan akses data secara real-time merupakan basis bagi perumusan kebijakan yang mampu menjawab situasi terkini," ujar Agus dalam sambutannya pada Seminar Nasional yang bertajuk Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfaatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, di gedung BI, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

        Di sisi lain, lanjutnya, aksesibilitas data juga sering berbenturan dengan aspek kerahasiaan data. Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah mekanisme yang dapat menjembatani kepentingan pemilik data agar bersedia untuk sharing data tanpa menimbulkan kekuatiran akan aspek kerahasiaannya.

        Tantangan kedua ialah kualitas data. Salah satu karakteristik Big Data yaitu veracity (keyakinan akan kebenaran data), mengingat informasi yang terkandung dalam Big Data adalah data mentah yang masih banyak mengandung noise.

        "Proses data cleansing dengan demikian menjadi hal yang kritikal guna memastikan data yang diperoleh bernilai untuk dianalisis lebih lanjut," ucap Agus.

        Tantangan selanjutnya ialah keterbatasan SDM dengan kualifikasi data scientist. Revolusi digital, kata Agus, ternyata belum diimbangi dengan kecukupan keluaran perguruan tinggi yang memiliki keahlian untuk memroses Big Data.

        "Untuk itu, diperlukan kolaborasi erat dengan dunia akademisi agar kapabilitas Big Data dapat juga dibangun secara bertahap di internal institusi," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: