PT Timah (Persero) Tbk (TINS) pada tahun ini berencana untuk menambah sebanyak enam kapal isap produksi (KIP). Namun, tampaknya perseroan hanya mampu menambah sebanyak empat kapal tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan TINS Emil Ermindra saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Emil Ermindra mengatakan bahwa pada saat ini sudah ada dua kapal yang tengah berjalan proses pembuatannya dan ada dua kapal lagi sudah masuk dalam tahap penyelesaian.
"Penambahan produksi dari sisi kapasitas ini sekitar empat atau enam kapal. Ini jadi yang kita pasti mungkin empat, duanya kita lihat kondisinya. Saya mau beli atau saya mau buat," ujarnya.
Menurut Emil, salah satu yang menjadi bahan pertimbangan perseroan untuk menambah KIP karena dari Januari hingga saat ini kinerja perusahaan terus positif sehingga dibutuhkan penambahan kapasitas produksi untuk mendukung operasional perusahaan.
"Jadi kita lihat trennya. Karena kalau dilihat tren awal tahun itu biasanya masih berlindung, berlindung itu istilahnya cuaca jelek, terus produksi negatif. Kalau lihat Maret kemarin kan kita rugi. Nah, dari Januari hingga saat ini kita positif terus, jadi istilahnya saya menambah produksi dari sisi kapasitas," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengemukakan?apabila pihaknya memutuskan untuk membuat KIP tersebut maka perseroan akan menggandeng PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK). Pasalnya, Indonesia melalui PT DAK menjadi salah satu negara yang bisa membuat KIP selain Thailand dan China.
"Karena membuat kapal isap mungkin orang banyak ahli, tapi kapal isap produksi enggak?banyak ahlinya, di Thailand, China, dan salah satunya di kita Indonesia itu PT DAK yang bisa buat. Karena PT DAK itu experience-nya sudah membuat?18 kapal isap kan buatan sendiri itu," jelasnya.
Sekedar informasi, untuk merealisasikan rencana penambahan KIP setidaknya Timah membutuhkan dana sekitar US$330 miliar atau sekitar Rp4.399 triliun. Dengan kapal isap baru tersebut maka memungkinkan Timah untuk bisa melakukan eksplorasi pada cadangan timah dalam. Dia mengatakan cadangan timah dalam ini memiliki kadar timah yang jauh lebih tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: