Event internasional untuk mempromosikan produk unggulan daerah kembali digelar. Kali ini, pergelaran yang bertajuk Sawahlunto International Songket Carnival III (SISCa) 2017 tersebut dihelat di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Acara tersebut serentak dibuka secara resmi oleh Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit, Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda.
Direktur Utama LLP-KUKM, Emilia Suhaimi yang menghadiri acara puncak SISCa 2017 pada Minggu (27/8/2018), menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi event internasional tersebut. Dalam sambutannya, Emilia mengatakan bahwa event SISCa patut mendapat apresiasi yang tinggi karena menonjolkan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Kegiatan tersebut juga secara konsisten telah mengangkat warisan budaya Nasional yang diekspresikan dalam suatu karya seni tinggi, buah tangan para perajin tenun Songket Silungkang.
??Tenun Songket Silungkang juga mengandung nilai kehidupan masyarakat Sawahlunto yang menggambarkan kesakralan, ketekunan, ketelitian dan kesabaran,?? ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mendukung Songket Silungkang menjadi produk unggulan nasional.
??Songket harus sama-sama kita kembangkan dengan pemahaman selera internasional. Seperti bagian dalamnya yang masih ditemukan kurang bagus. Jadi, hal-hal detail itu harus diperhatikan,?? katanya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda menyebutkan bahwa Kemendag berkeinginan agar semua produk yang dihasilkan oleh Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Songket dari Sawahlunto, sebutnya, merupakan salah satu produk yang harus dikembangkan. Pihaknya kini memberikan pendampingan kepada dua Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sawahlunto agar mampu go internasional.
??Sudah kami daftarkan juga di Kumham,?? ujarnya.
Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan, beberapa kabupaten/kota di provinsi itu sedang mengembangkan songket dan tenunan. Namun, Songket Silungkang sudah terkenal dengan harga relatif murah.
??Songket ini adalah satu produksi Sumbar yang kami kembangkan,?? katanya.
Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf menambahkan, dari 37 desa/kelurahan, sebanyak 18 diantaranya telah terdapat perajin songket. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 162 model songket.
??Kami punya obsesi bahwa Songket Silungkang diharapkan menjadi andalan industri tekstil kreatif yang mengangkat nama Sawahlunto, Sumatera Barat,?? tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi