Andi Arslan selaku Ketua Kospin Jasa memaparkan bahwa sejak berdiri pada 1973 dengan modal Rp14 juta, kini Kospin sudah mengantungi pendapatan Rp7,3 triliun.
"Kita menjadi besar dan kuat karena tetap mempertahankan komposisi sejarahnya, yaitu dari etnis pribumi, Arab, dan Cina. Ini menjadi kekuatan Kospin Jasa sampai saat ini," ungkap Andi.
Andi juga menuturkan kiat-kiat Kospin Jasa menjadi besar seperti sekarang. Pertama, masalah SDM. Dimana di Kospin melakukan rekrutmen dengan baik, penempatan yang tepat, hingga diklat yang rutin. Kedua, memiliki jaringan yang luas, dimana Kospin akan membuka cabang mendekati lokasi dari usahanya milik anggota.
Ketiga, berbasis IT, dimana Kospin saat ini sudah memiliki ATM dan mBanking untuk pembayaran-pembayaran. Keempat, menciptakan produk sesuai dan berbasis kebutuhan anggota.
"Kelima, yang tak kalah penting adalah loyalitas anggota. Dengan pendekatan kekeluargaan, kultural, dan juga manfaat. Kospin Jasa selalu bicara kualitas terhadap anggota," pungkas Andi.
Sebelumnya, Kemenkop dan UKM menggandeng para Bakohumas dalam rangka memperkenalkan koperasi yang bekualitas. Acara Forum Tematik Bakohumas tersebut berjudul "Peran Koperasi Dalam Inovasi Peningkatan Pemerataan Ekonomi".
Forum ini dinahkodai oleh Dedi Gumelar atau akrab dipanggil "Kang Miing" yang notebene juga sebagai Duta Koperasi. Forum tersebut menghadirkan sebanyak empat nara sumber, antara lain Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring, Ketua Kospin Jasa Andi Arslan, Ketua Pengawas Koperasi Sejahtera Bersama (KSB) Iwan Setiawan, dan ada juga Wakil Ketua I Koperasi Telekomunikasi Seluler (K-Sel) Teddy Indra Permana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo