Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Korea Utara Uji Coba Nuklir Lagi, China: PBB Harus Beraksi Nih!

        Korea Utara Uji Coba Nuklir Lagi, China: PBB Harus Beraksi Nih! Kredit Foto: Antara/Reuters/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas China mengatakan pada hari Kamis (7/9/2017) bahwa pihaknya setuju jika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mengambil sebuah tindakan lebih lanjut melawan Korea Utara setelah uji coba nuklirnya yang terakhir, sambil terus mendorong lebih banyak dialog untuk menyelesaikan krisis di semenanjung Korea.

        Amerika Serikat menginginkan Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo minyak ke Korea Utara, melarang ekspor tekstil dan mempekerjakan pekerja Korea Utara di luar negeri, juga pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi Supreme Leader Korea Utara yaitu Kim Jong-un, menurut sebuah rancangan resolusi yang dilihat oleh Reuters pada hari Rabu.

        Tekanan dari Washington telah meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenamnya dan juga terbesarnya pada hari Minggu. Uji coba itu bersamaan dengan serangkaian peluncuran rudal, menunjukkan bahwa Pyongyang hampir mencapai tujuannya untuk mengembangkan senjata nuklir yang kuat dan mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

        Presiden A.S. Donald Trump telah mendesak China untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan tetangganya, yang telah menjalankan program persenjataannya dengan menentang sanksi PBB dan juga kecaman internasional.

        China mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya berharap Korea Utara menahan diri dari upaya menentang konsensus internasional.

        "Mengingat perkembangan baru di semenanjung Korea, China setuju bahwa Dewan Keamanan PBB harus membuat tanggapan lebih lanjut dan juga mengambil tindakan yang memang diperlukan," ungkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada awak media, tanpa menjelaskan lebih jauh.

        "Setiap tindakan baru yang diambil oleh masyarakat internasional terhadap DPRK harus berfungsi untuk membatasi program nuklir dan rudal DPRK, sementara pada saat yang sama bersikap kondusif untuk memulai kembali dialog dan juga upaya konsultasi," ungkapnya, dengan menggunakan inisial nama resmi Korea Utara , Republik Demokratik Rakyat Korea atau the Democratic People?s Republic of Korea, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2017).

        China sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar Korea Utara, menyumbang 92 persen perdagangan dua arah pada tahun lalu. China juga menyediakan berton-ton minyak dan bahan bakar ke Korea utara yang notabene negara miskin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: