Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pupuk Indonesia Catat Stok Pupuk Bersubsidi di Jatim Capai 68.103 Ton

        Pupuk Indonesia Catat Stok Pupuk Bersubsidi di Jatim Capai 68.103 Ton Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Timur mencapai 68.103 ton, dua kali lebih besar dari ketentuan pemerintah sebesar 34.697 ton.

        "Persediaan pupuk di Jawa Timur cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga sebulan ke depan, sehingga sangat mencukupi untuk musim tanam mendatang," kata Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia Wijaya Laksana di Yogyakarta, Minggu (17/9/2017).

        Sementara stok untuk jenis lainnya yaitu NPK sebesar 59.959 ton, SP-36 sebesar 23.385 ton, ZA sebesar 1.428 ton dan organik sebesar 14.487 ton.

        Ia menjelaskan untuk penyaluran di Jawa Timur hingga akhir Agustus 2017, Pupuk Indonesia telah menyalurkan Urea bersubsidi sebanyak 593.131 ton, NPK 379.813 ton, SP-36 sebesar 106.452 ton, ZA sebesar 301.353 ton. Meski begitu, tambah Wijaya, ada juga wilayah yang memang sangat tinggi serapan pupuknya, sehingga sudah melebihi alokasinya.

        "Langkah yang kami lakukan adalah melakukan realokasi antar kecamatan dengan tidak melebihi alokasi kabupaten sambil menunggu surat realokasi dari pemerintah provinsi", ujarnya.

        Terkait kabar masih ada petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi, adalah karena belum semua petani tergabung dalam kelompok tani, mengakibatkan pada saat mereka membutuhkan pupuk bersubsidi mereka tidak terlayani. Secara nasional, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi dalam memasuki masa tanam ini cukup baik.

        "Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 15 September 2017, secara nasional total stok di lini III & IV, atau di gudang kabupaten dan kios sebesar total 1.194.306 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi," tegas Wijaya.

        Rincian stok nasional di lini III & IV terdiri atas 578.551 ton urea, 294.904 ton NPK, 144.846 ton SP-36, 113.522 ton ZA dan 62.483 ton organik.

        Untuk mengamankan stok pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia dan anak-anak perusahaannya menerapkan kebijakan stok di atas ketentuan guna mencegah terjadinya kekosongan saat terjadi lonjakan permintaan.

        "Kami juga menyiapkan distribution center?pada beberapa titik di seluruh Indonesia, sehingga setiap terjadi kekurangan stok, maka akan langsung dikirimkan dari distribution center tersebut," ujar Wijaya. (CP/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: