Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Resign dari Line, ini Strategi Ongki sebagai Managing Director GrabPay

        Resign dari Line, ini Strategi Ongki sebagai Managing Director GrabPay Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyedia transportasi daring (online) mengumumkan penunjukkan Managing Director GrabPay yang baru Ongki Kurniawan. Dengan adanya pergantian ini, Grab berencana untuk memperluas penggunaan GrabPay kepada lebih dari 1.000 merchants, seperti di industri makanan dan minuman (F&B), serta industri ritel dan hiburan, pada kuartal keempat tahun 2017.

        "Visi GrabPay untuk membawa seluruh masyarakat memasuki ekonomi digital mulai dari kelas menengah hingga bisnis kecil di seluruh Indonesia adalah salah satu cara untuk membantu mewujudkan target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dan saya berharap dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut,? ungkap Managing Director GrabPay Ongki Kurniawan dalam pernyataan persnya, di Jakarta, Senin (18/9/2017).

        Sepanjang tahun 2017, Grab telah menunjukkan sejumlah komitmen untuk meningkatkan ekonomi menengah Indonesia. Bahkan, di awal tahun 2017, Grab berkomitmen menginvestasikan dana senilai US$700 juta sebagai bagian dari Master Plan Grab 4 Indonesia 2020 guna mendukung target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

        Grab 4 Indonesia akan menginvestasikan hingga US$100 juta yang difokuskan pada peningkatan inklusi keuangan di seluruh kota dan lapisan masyarakat di Indonesia. Pendanaan ini akan berfokus pada industri layanan mobile dan finansial dengan penekanan layanan di kota-kota kecil dan komunitas yang belum merasakan manfaat dari ekonomi digital, mempercepat proses penetrasi produk mereka ke pasar dengan investasi modal dan bantuan teknis dari Grab.

        Pada bulan Mei, Grab telah membuka pusat R&D di Jakarta untuk memberikan pelatihan dan mendukung pertumbuhan talenta teknologi. Dalam master plan-nya, Grab telah mengumumkan tujuannya untuk melahirkan 5 juta wirausawahan mikro di Indonesia pada tahun 2018, dan meningkatkan jumlah talenta engineer Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang hingga akhir tahun ini.

        Kudo yang merupakan platform O2O terkemuka (online to offline) di Indonesia dan telah berintegrasi dengan Grab sejak Mei 2017, terus menjadi elemen penting dalam strategi Grab untuk membawa lebih banyak masyarakat memasuki ekonomi digital dengan memberikan mereka akses ke pembayaran online melalui agen offline, yang diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih luas lagi bagi masyarakat Indonesia.

        Selain Indonesia, Grab baru-baru ini membuat serangkaian pengumuman penting yang mendukung pengembangan dompet GrabPay sebagaimana Grab berencana untuk memperluas penggunaan GrabPay di luar sektor transportasi di Asia Tenggara.

        Grab mengumumkan pembaharuan program GrabRewards pada awal bulan Agustus dengan menambah jumlah partner merchant menjadi lebih dari 150, serta meluncurkan sistem jenjang loyalty terbaru yang dirancang untuk memberikan penghargaan lebih baik kepada para pengguna terbanyak.

        Selain itu, di Singapura, Grab juga telah mengumumkan fitur transfer dana kepada sesama pelanggan (peer-to-peer), di mana para pelanggan dapat mengirim saldo GrabPay menggunakan nomor telepon atau dengan memindai kode (QR code) yang unik untuk setiap pengguna.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: