Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Turun Jelang Jeda, Namun IHSG Diprediksikan Masih Akan Menguat

        Meski Turun Jelang Jeda, Namun IHSG Diprediksikan Masih Akan Menguat Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,547 poin (0,03%) ke level 5.910,116. Indeks LQ45 turun 0,391 poin (0,04%) ke level 982,965. Pada saat pembukaan perdagangan pada Senin (25/9/2017), IHSG naik tipis 2,639 poin (0,04%) ke level 5.914,347. Sementara itu, Indeks LQ45 justru melemah 0,084 poin (0,01%) ke level 983,272.

        Jelang siang, IHSG malah turun 9,875 (0,17%) ke 5.901,833. Indeks LQ45 melemah 2,075 poin (0,21%) ke 981,281. Posisi tertinggi siang ini berada di angka 5.918,086 dan terendah di 5.895,450. Frekuensi perdagangan hari ini sebanyak 155.537 kali transaksi sebanyak 3,9 miliar lembar saham senilai Rp 2,7 triliun.

        Asing masih mencatat net sell. Saham infrastruktur jadi yang paling banyak dilepas. Laju negatif IHSG diwarnai pelemahan 7 sektor saham. Saham pertambangan mencatat pelemahan paling dalam mencapai 1,51%. Sebanyak 123 saham menguat, 178 saham melemah dan 105 saham stagnan.

        Meski begitu, analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas, William Suryawijaya memandang jika Indeks masih berpotensi untuk menguat, seiring cukup maraknya sentimen positif yang muncul di pasar, salah satunya putusan Bank Indonesia yang kembali menurunkan BI 7day (Reverse) Repo Rate menjadi 4,25 persen. Kebijakan itu bisa menjadi sentimen positif bagi laju IHSG untuk melanjutkan pola kenaikan di perdadangan hari ini.

        "Rilis data perekonomian berupa BI 7day Repo Rate yang terlansir mengalami penurunan dapat menjadi pendorong kenaikan IHSG, serta mempercepat laju perekonomian di sektor riil," ujarnya, di Jakarta, Senin (25/9/2017).

        William mengatakan, sejauh ini pasar saham Indonesia masih menjadi tujuan yang menarik bagi investor dalam negeri maupun asing. "Sepanjang September, bahkan hingga memasuki awal pekan ini IHSG terihat kokoh bertahan," ucapnya.

        Menurut dia, kurun beberapa waktu terakhir laju IHSG mampu mencatatkan pertumbuhan yang lebih positif dibandingkan dengan pembukaan IHSG di awal 2017. Hal itu tidak terlepas dari peranan pemerintah dalam mengatur dan menghadapi berbagai gejolak perekonomian.

        Ia menyebutkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan pada level 5.813, sedangkan target resisten terdekat yang berusaha ditembus ada pada posisi 5.945. "Hari ini IHSG berpotensi bergerak positif," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: