Keberadaan pangkalan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini belum merata, kata Kepala Dinas Perdagangan setempat Subiyanta Hadi.
"Kalau dihitung jumlah pangkalan di Bantul yang sebanyak 1.017 pangkalan itu sebenarnya cukup, tetapi itu keberadaannya belum merata, misalnya di salah satu desa itu hanya terdapat beberapa pangkalan," katanya di Bantul, Sabtu (30/9/2017).
Menurut dia, belum meratanya pangkalan itu karena antara satu kecamatan dengan kecamatan lain tidak sama, bahkan ada beberapa kecamatan yang jumlahnya kurang jika dirasio dengan jumlah penduduk, sementara di kecamatan lain jumlahnya berlebih.
Ia mengatakan, karena kondisi tersebut tidak jarang terjadi kekurangan bahan bakar tersebut yang dirasakan masyarakat daerah tertentu sebagai akibat dari peningkatan permintaan konsumen, sementara di lokasi lain tidak terjadi gejolak.
"Seperti kejadian kekurangan elpiji beberapa waktu lalu itu kan dimungkinkan karena saat kemarau pemakaian gas untuk usaha peternakan skala kecil naik, kemudian usaha kuliner karena liburan berdampak pada penggunaan gas," katanya.
Subiyanto Hadi mengatakan, karena keberadaan pangkalan elpiji belum merata maka bermunculan para pengecer elpiji atau warung yang menjual elpiji, bahkan pihaknya menengarai jumlah pengecer lebih banyak dibanding dengan jumlah pangkalan.
"Tetapi sebenarnya dengan adanya pengecer itu sebagian masyarakat dimudahkan, karena kan lokasinya mendekati masyarakat, akan tetapi berdampak pada harganya, karena harus melalui distribusi yang panjang," katanya.
Ia mengatakan, adanya pengecer elpiji tersebut juga bisa berdampak pada kondisi stok di wilayah tertentu, hal itu karena tidak menutup kemungkinan pengecer dari daerah lain, bahkan luar kabupaten membeli ke pangkalan luar jangkauannya.
"Tidak ada aturan yang mengatur pangkalan tidak boleh memberikan ke pengecer luar daerah, karena itu akan membatasi penjualan, sementara pangkalan ditarget agen untuk menjual sekian-sekian, kemudian agen juga ditarget dari Pertamina," katanya.
Namun demikian, kata dia, gejolak elpiji tiga kilogram di Bantul beberapa waktu lalu karena mengalami kekurangan di sebagian wilayah, saat ini sudah diatasi dengan penambahan kuota fakultatif yang digelontorkan ke daerah yang kurang.
"Sudah ditindaklanjuti dengan penambahan kuota fakultatif, sehingga saat ini stok elpiji tiga kilogram di Bantul berlebih. Dan beberapa hari lalu tim dinas sudah melakukan pengawasan elpiji di lapangan," katanya. (RKA/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: