Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buntut Pembunuhan Sadis di Kota Harapan Indah, Warga Tuntut HDP Tak Lepas Pengelolaan Keamanan

        Buntut Pembunuhan Sadis di Kota Harapan Indah, Warga Tuntut HDP Tak Lepas Pengelolaan Keamanan Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Bekasi -

        Buntut kasus pembunuhan disertai perampokan warga Cluster Taman Sari, Kota Harapan Indah, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi bernama Maria Tanamal (75) pada Selasa (3/10) membuat warga sekitar Kota Harapan Indah menjadi takut dan khawatir.

        Pasalnya, Cluster Taman Sari yang merupakan produk perumahan dari PT Hasana Damai Putra (HDP) saat ini pengelolaan keamanannya sudah diserahkan ke warga alias pengembang sudah tidak lagi bertanggungjawab sepenuhnya atas fasilitas dasar dari para warga. Salahsatu warga perumahan disekitar Kota Harapan Indah pun merasa khawatir atas kejadian nahas tersebut.

        "Saya khawatir dengan pembunuhan itu. Soalnya, cluster Taman Sari yang jaraknya lebih dekat dengan Kapolsek Medan Satria saja bisa kebobolan. Apalagi kami yang jauh dari pantauan aparat keamanan," kata Andre, warga Harapan Mulya Regency kepada Warta Ekonomi, Rabu (4/10/2017).

        Dia menerangkan jika perumahannya merupakan salahsatu produk dari PT HDP. Dan saat ini, pengembang tersebut menginginkan agar pengelolaan keamanan dan kebersihan lingkungannya diserahkan ke warga. Pria yang bekerja sebagai ahli IT itu menjelaskan warga perumahannya kompak menolak adanya keinginan PT HDP tersebut.

        "Apalagi menyusul kasus pembunuhan di Taman Sari. Kita tambah khawatir, kalau masalah keamanan diserahkan ke warga. Saya sih tetap menginginkan PT HDP tetap mengelola Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Soalnya perumahan lain itu dikelola hampir 10 tahun, kami disini belum ada 3 tahun," tambahnya.

        Sebelumnya, kasus Maria Tanamal ditemukan tewas di kediamannya di perumahan Taman Sari, Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Bahkan kasus ini telah ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya. Kabid Humas Kapolda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono menerangkan kronologi pembunuhan sadis tersebut.

        Jasad korban pertama kali ditemukan anak sulung korban bernama Nicky Tanamal.?"Saksi datang ke rumah korban untuk membawakan makanan," kata Argo.

        Saat masuk ke rumah, saksi terkejut melihat ibundanya sudah meregang nyawa dengan kondisi tangan terikat tali rafia dan wajah dibekap menggunakan lakban.

        "Mulut dan hidung (dibekap) dengan menggunakan lakban coklat, serta muka tertutup bantal sofa warna coklat,"imbuhnya.

        Selain itu, Nicky yang saat itu bersama adik kandungnya bernama Leo Frangky Tanamal melihat satu unit mobil Toyota Avanza milik korban juga turut hilang.?Terkait peristiwa itu, anak sulung korban kemudian melaporkan kepada petugas keamanan perumahan tersebut. Keluarga juga turut membuat laporan ke Polda Metro Jaya pagi tadi.?Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Diduga, Maria merupakan korban perampokan.

        "Pelakunya masih kami selidiki," kata Argo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: