Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar tidak memakan mentah-mentah isu yang berkembang melalui sosmed. Dia meminta agar warga harus menyaring info itu dan mengetahui asal-usul penyebarannya.
"Saya ingatkan kepada kita semua kalau ada isu isu jangan langsung dimakan mentah mentah," kata Presiden Jokowi ketika silaturahim dengan ulama, tokoh masyarakat dan santri di Pondok Pesantren Al Karimiyah Kabupaten Sumenep, Minggu malam (8/10/2017).
Presiden menyebutkan media sosial sekarang ini sudah menjadi gudangnya isu fitnah, kabar bohong.
"Jangan membaca langsung emosi atau marah, padahal itu kabar tidak jelas siapa yang membuat karena akun palsu sekarang banyak sekali, hati hati kita mencernanya," kata Presiden Jokowi.
Ia menceritakan pengalamannya terkait dengan media sosial di mana dirinya diisukan sebagai antek asing.
"Saya jawab mereda, kemudian muncul lagi isu saya antek aseng, saya jawab kemudian muncul lagi isu Presiden Jokowi diktator, wajah kayak gini diktator, ada gak wajah diktator di saya ini," katanya.
Ia menyebutkan terakhir dirinya diisukan Presiden Jokowi itu PKI.
"Masya Allah, coba lihat di medsos, saya itu dijejerkan dengan DN Aidit waktu pidato tahun 1955, saya lahir saja belum, lahir saya tahun 1961, pidatonya tahun 1955, nggak masuk akal," katanya.
"Tapi ada juga yang percaya, logikanya kan nggak masuk akal, kemudian ganti lagi isu ke orang tua saya," katanya.
Jokowi menyebutkan isu-isu bohong dan fitnah itu berbahaya apalagi kalau sudah masuk kontestasi politik.
"Sampun percoyo sing kados ngaten (jangan percaya yang seperti itu), dicek betul disaring betul," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: