Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gubsu Optimis Inflasi Sumut di Bawah 1,82 Persen

        Gubsu Optimis Inflasi Sumut di Bawah 1,82 Persen Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -
        Memasuki triwulan III tahun 2017, tingkat inflasi di Sumut mencapai 1,82 persen. Angka ini masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,66 persen. Begitupun, diharapkan tingkat inflasi di Sumut hingga akhir tahun dapat terkontrol dengan baik, sehingga dibutuhkan pengendalian terutama pada sektor penyumbang terbesar laju inflasi.
        Hal itu diungkapkan Gubsu, Tengku Erry Nuradi dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Sumut yang digelar di Kantor Perwakilan BI Sumut, Rabu (11/10/2017).
        Dikatakannya, inflasi di Sumut selama ini memang cukup fluktuatif. Kalau dilihat dari data yang ada pada tahun 2014, inflasi Sumut mencapai 8,17 persen. Tahun 2015 bergerak turun 3,24 persen dan tahun 2016 sempat kembali naik 6,24 persen. Sementara hingga triwulan III tahun 2017, inflasi Sumut mencapai 1,84 persen.
        ?Kita berharap inflasi di Sumut stabil dan tetap bisa terkontrol dengan baik. Tentunya dengan tingkat inflasi yang rendah, sementara pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tentu kita akan dapat merasakan kesejahteraan masyarakat bertambah. Tapi kalau sebaliknya, pertumbuhan ekonomi tetap tapi inflasi tinggi kondisinya tidak akan dirasakan oleh masyarakaat. Makanya kita harus benar-benar mengendalikan inflasi,? ujarnya.
        Lebih lanjut dikatakan Erry, tim harus benar-benar mampu mengendalikan inflasi, terutama terhadap sektor-sektor yang selama ini menjadi penyumbang terbesar inflasi, seperti sektor pangan. Selain itu sektor?transportasi, listrik, energi dan lainnya.
        ?Dalam waktu tiga bulan ini kita harus benar-benar menjaga agar kondisi inflasi stabil. Saat ini ketersediaan pangan kita mencukupi mulai dari beras dan lainnya. Kalau produksi cukup, dan kita tidak khawatirkan dari sisi supplay, kita juga harus memperhatikan distribusinya. Jangan sampai pasokan ada tapi distribusi tersendat. Makanya tim yang ada yaitu Satgas Pangan juga harus bekerja,? ujarnya.
        Diharapkannya, dengan keberadaan tim satgas pangan, maka nantinya dapat mengantisipasi agar produksi yang berlebih menjadi langka di pasaran karena adanya oknum tertentu yang melakukan penimbunan barang.
        ?Makanya tim satgas pangan yang di dalamnya ada kepolisian harus bertindak untuk mengecek orang atau oknum yang ingin melakukan penimbunan. Ini dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan di pasar. Kita harap tim dapat melakukan operasi dan kami ingatkan kepada para pedagang untuk jangan mencoba bermain lakukan penimbunan barang. Sebab, kalau tim satgas pangan turun tidak ada istilah perdata tapi sudah pidana,? katanya.
        Erry mengatakan, dirinya yakin kalau produksi baik, begitu juga dengan distribusinya baik maka inflasi Sumut akan terkendali. Namun, menurut dia yang masih perlu diperhatikan adalah sektor?transportasi.?
        "Sebab, biasanya di akhir tahun akan terjadi pergerakan masyarakat yang pulang kampong terutama di hari besar keagaaman dan tahun baru. Hal ini tentu saja harus diantisipasi untuk menjaga kestabilan inflasi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: