Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (13/10/2017) pagi WIB, karena beberapa analis menggambarkan kata-kata Federal Reserve mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya sebagai "dovish".
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 7,60 dolar AS atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 1.296,50 dolar AS per ounce.
Federal Reserve AS merilis risalah pertemuan kebijakan September pada Rabu (11/10) sore. Di satu sisi, pejabat-pejabat Fed mengulangi "pendekatan bertahap untuk meningkatkan suku bunga federal funds kemungkinan akan diperlukan,".
Di sisi lain, "banyak peserta menyatakan khawatir bahwa angka inflasi yang rendah tahun ini mungkin tidak hanya mencerminkan faktor-faktor sementara, tetapi juga pengaruh perkembangan-perkembangan yang bisa terbukti lebih bertahan, dan mencatat bahwa beberapa kesabaran dalam menghapus akomodasi kebijakan sambil menilai tren inflasi dibenarkan." Presiden Fed Chicago, Charles Evans, bahkan melangkah lebih jauh, dilaporkan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga Desember bukan merupakan "kesepakatan matang".
Akibatnya, indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, meluncur di bawah 93 pada Rabu (11/10), namun berbalik naik atau "rebound" ke 93,20 pada pukuk 17.17 GMT pada Kamis (12/10).
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember, naik 13,3 sen atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 17,258 dolar AS per ounce.
Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya, bertambah 8,60 dolar AS atau 0,92 persen, menjadi menetap di 941,80 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: