Jaringan Suara Indonesia (LJSI) untuk kali keduanya menggelar survei untuk menakar keterpilihan para tokoh bakal calon gubernur Jawa Timur 2018. Temuan di?Provinsi yang dikenal agamis dan sebagian besar masyarakatnya sangat loyal terhadap ulama ini menarik. Pasalnya, dua tokoh dari Nahdlatul Ulama Syaifullah Yusuf dan Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa justru elektabilitasnya melorot.
"Dan hasilnya sangat mengejutkan, dari 1.816 responden yang merupakan warga Nadhiyin, ternyata 1.352 atau 74,4 persen responden dalam jawaban survei yang memilih Syaifullah Yusuf dan Khofiffah hanya 35,7 persen saja atau sebanyak 650 respoden dari 1816 responden. Artinya suara kaum Nadhiyin Jawa Timur sudah terpecah dan sebagian lebih condong ke sosok La Nyalla Matalliti," kata?ujar Direktur LJSI, Fahrurizal FAN melalui siaran persnya, Minggu (15/10/2017).?
Kemudian, lanjut Fahru dari hasil penilaian para tokoh oleh masyarakat Jawa Timur juga menunjukan, rata-rata lebih menginginkan Gubernur yang punya kompentensi untuk bisa meyelesaikan masalah ekonomi dan kesejahteraan.?Jawaban responden sebanyak 48,3 persen menginginkan Gubernur baru yang bisa menciptakan lapangan kerja baik itu di kota maupun di desa.?
"29,3 persen responden ining sosok gubernur yang mampu menarik genuine investor ke Jawa Timur, dan sosok yang mampu mengerakan ekonomi pedesaan diminta oleh 22,4 persen reponden.Fakta lainya, ternyata dari 1.816 responden hanya 67,6 persen yang mengetahui akan adanya Pemilihan Gubenur Jawa Timur pada Juni 2018.
Sementara itu, ketika responden diminta untuk menilai tingkat kompetensi para tokoh yang diuji dalam survey kali ini, hasilnya nama La Nyalla Mataliti meraih 88,6 persen, dan dianggap sebagai tokoh yang memiliki kompentensi sebagai Gubernur dan bisa menyelesaikan masalah-masalah di JawaTimur.?
"La Nyalla dianggap mampu menyelesaikan masalah, terutama pada perbaikan ekonomi masyarakat, iklim investasi di Jawa Timur, serta masalah peningkatan sektor pertanian di Jawa Timur," pungkasnya.
Sementara sosok Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul hanya menempati posisi kedua dengan 71,6 persen suara, disusul Tri Rismaharini 68,9 persen. Ditempat ke empat, Khofifah Indar Parawansa 68,7 persen, Abdullah Azwar Anas 67,6 persen, Nurwiyatno 66,3 persen dan Komisaris Besar Polisi Syafi'in sebanyak 50,9 persen.?
"Dari seluruh tokoh yang diuji ,La Nyalla memiliki tingkat Akseptabilitas paling tinggi, yakni 86,4 persen dari1.816 responden. Dimana warga sangat menerima La Nyalla sebagai Gubernur dan ini menunjukkan hubungan yang sangat linear dengan jawaban responden yang menerimanya berdasarkan kemampuan ketokohan sebanyak 88,3 persen, kesamaan etnik, suku dengan tokoh 15,3 persen dan kesamaan agama 56,3 persen. Sementara kesamaan gender dengan tokoh calon Gubernur 16,3 persen," tandasnya.?
Sedangkan Syaifullah Yusuf hanya memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 67,5 persen, Tri Rismaharini 65,7 persen, Khofifah 65,4 persen, nurwiyatno 56,5 persen dan Komisaris Besar Polisi Syafi'in 51,7 persen.?
Survei ini digelar sejak 28 September sampai 8 Oktober 2017 dengan mengusung tema "Siapa Tokoh Yang Dipilih sebagai Gubernur Jawa Timur 2018-2023. Survey ini diadakan di 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan Warga Jawa Tmur yang memiliki Hak pilih pada Pilgub Jawa Timur dibulan Juni 2018. Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling, sementara margin of error survei kurang lebih sebesar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ferry Hidayat