Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Awang Ishak optimistis pembangunan bandar udara yang direncanakan dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Saya tidak ingin pembangunan Bandara Singkawang gagal. Karena Bandara ini bukan hanya untuk masyarakat Singkawang tapi juga Kalbar," kata Awang Ishak usai meletakkan batu atau titik koordinat pembangunan Bandara Singkawang, Rabu (18/10/2017).
Menurutnya, Bandara Singkawang adalah Bandara yang sangat strategis. Hal itu terlihat, pertama, dari aspek lalu lintas orang. Yang mana ada 35 ribu masyarakat Singkawang, Bengkayang dan Sambas berada di Taiwan.
"Belum lagi mereka beranak pinak, ditambah lagi kebiasaan orang Tionghoa menjenguk orangtua dan segala macam. Kemudian perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Itu semua peluang yang sangat strategis," ujarnya.
Selain itu, di Pulau Jawa ada sekitar 20an ribu masyarakat Singkawang, Bengkayang dan Sambas. Yang mana mereka di sana bekerja rata-rata sebagai pengusaha.
"Mereka bisa kembali kalau Bandara ini jadi, Pelabuhan Internasional jadi, hanya saja Pak Gubernur harus membeli lahan industri diantara Pelabuhan besar itu dengan Bandara Singkawang," ungkapnya.
Nantinya, kata dia, pada kawasan itu di jadikan lahan industri, dimana sumber bahan bakunya adalah Kalimantan Barat secara keseluruhan dan industri lokal yang ada di kabupaten/kota lokal. Dikatakan Awang, bahwa Kalbar jantungnya Indonesia bagian barat. Jadi kalau Pemerintah membangun Kalbar maka membangun Indonesia bagian barat.
Sehingga, tugas Gubernur Kalbar yang akan datang, jika pembangunan Bandara Singkawang terbangun maka keterampilan manusia Kalbar yang siap untuk masuk ke sektor industri harus dilatih sesuai dengan kebutuhan industri yang akan dibangun di Kalbar.
Kemudian, lanjutnya, dari aspek lintas penerbangan, Awang menilai berapa kali penerbangan di Kota Pontianak gagal akibat asap dan faktor cuaca. Bahkan dirinya pun pernah mengalami hal tersebut sehingga harus kembali lagi ke Jakarta. Sehingga kehadiran Bandara Singkawang diharapkan bisa menjadi alternatif untuk mengatasi gagalnya penerbangan di Kota Pontianak.
"Kemudian, seandainya jembatan Landak roboh, maka kehadiran Bandara Singkawang akan menjadi penyangga," tuturnya.
Dari aspek kegiatan militer, Awang menyarankan agar lahan Bandara Singkawang harus di perluas untuk kepentingan militer. Karena bagaimanapun harus ada kekuatan "squad drone" militer yang harus ditempatkan di lahan ini.
"Oleh karena itu, pembebasan lahan Bandara harus besar dan luas, untuk menampung kegiatan militer di sini," pintanya.
Terkait dengan realisasi pembangunan Bandara Singkawang, Awang memohon kepada Bapak Presiden RI, Joko Widodo untuk bisa menjadikan Bandara Singkawang menjadi Bandara strategis termasuklah Pelabuhan Kijing.
"Insya Allah dengan adanya Bandara dan Pelabuhan Internasional ini akan membangun Kalbar bagian barat sekaligus membangun Indonesia bagian barat jantungnya Indonesia," harapnya.
Di samping berharap kepada pemerintah pusat, Awang juga meminta partisipasi dari masyarakat khususnya yang punya lahan di lokasi yang akan dijadikan Bandara.
"Pembebasan lahan masih berjalan terus, dan saya minta partisipasi dari masyarakat khususnya di Kelurahan Pangmilang yang punya lahan di lokasi yang akan dijadikan Bandara," pintanya.
Dia berpesan, kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang yang baru, pintanya, diharapkan bisa melanjutkan program pembangunan Bandara ini. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: