Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont menghadapi batas akhir untuk menjatuhkan upaya pemisahan diri Catalonia dari Spanyol, dan Spanyol memperingatkan bahwa pihaknya akan menangguhkan otonomi daerah Catalonia jika pemimpin Catalonia tersebut gagal melakukannya pada pukul 10.00 (GMT + 0).
Setelah referendum pada tanggal 1 Oktober, Puigdemont menandatangani sebuah deklarasi kemerdekaan namun kemudian menangguhkannya, dan meminta upaya dialog dilakukan.
Laporan menunjukkan bahwa dirinya akan terus menekan kemerdekaan jika Madrid bergerak untuk mengambil kendali langsung, sebagaimana dikutip dari BBC, Kamis (19/10/2017).
Ada sebuah kekhawatiran bahwa hal ini dapat menyebabkan kerusuhan sipil di Catalonia.
Pasal 155 Konstitusi Spanyol tahun 1978 memungkinkan Madrid untuk menerapkan peraturan langsung dalam sebuah krisis namun tidak pernah diajukan ke Spanyol yang notabene demokratis.
Menjelang batas waktu dari pemerintah Spanyol, terjadi protes massa atas penahanan dua pemimpin gerakan separatis.
Para pemimpin politik di Madrid dan Barcelona telah terlibat dalam ketegangan yang tegang sejak referendum yang disengketakan tersebut yang menurut para pemimpin Catalonia menghasilkan suara "Ya" untuk kemerdekaan dan dianggap pemerintah sebagai upaya ilegal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: