Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin mengatakan saat ini santri berkewajiban berjihad menghadapi masalah radikalisme dan intoleransi yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ma'ruf yang ditemui usai peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu mengatakan, jika pihaknya mempunyai tanggung jawab untuk menghidupkan semangat jihad santri. Jika dulu berjihad melawan penjajahan sehingga dapat mengusir penjajah pada tanggal 10 November, saat ini jihad santri berbeda.
"Jihad santri sekarang sesuai dengan tantangannya. Jihad saat ini adalah jihad kepada radikalisme dan sikap tidak toleran yang hendak membuat kegaduhan hingga mengganti Pacasila," kata pria yang juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Cucu Syekh Imam Nawawi Banten itu menambahkan selain jihad melawan radikalisme dan intoleransi, santri juga harus dapat melawan kesenjangan sosial.
"Santri harus menghilangkan kesenjangan ekonomi. Karenanya pesantren didorong menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dalam rangka pemberdayaan umat dan menjadi bagian dari arus baru ekonomi Indonesia," tuturnya. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: