PT PP (Persero) Tbk (PTPP) selaku kontraktor pembangunan Bandar Udara Kulon Progo, Yogyakarta tengah mempelajari cara untuk menghadapi ancaman tsunami yang berpotensi terjadi di tempat tersebut. Bahkan, perseroan melakukan studi hingga ke Jepang guna mengetahui pola mitigasi tsunami pada bangunan di negara tersebut.?
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengungkapkan hal tersebut dilakukan perseroan guna meminimalisasi korban dan kerusakan yang bisa saja terjadi dikemudian hari. "Ya memang hasil laporan dari studi itu, tsunami tidak bisa dilawan. Tapi, bagaimana agar tidak ada korban yang besar," jelasnya di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Menurutnya, yang menjadi perhatian perseroan dalam pembangunan bandara, khususnya untuk gedung terminal. Sebagai contoh, PT PP menyediakan areal untuk keadaan darurat jika terjadi tsunami.
"Bocoran dari yang sudah balik (dari Jepang), nantinya itu lebih ke arah gedung terminal. Di Kulon Progo itu ada 4 lantai, 2 lantai parkir tempat terbuka, lantai 3 itu untuk terminal orang, lantai 4 itu juga untuk pelayanan penumpang juga untuk evakuasi," ungkapnya.?
Namun, dalam kesempatan yang sama Sekretaris Perusahaan PTPP Nugroho Agung Sanyoto menuturkan jika ancaman tsunami ini tidak akan mengganggu pengerjaan proyek bandara Kulon Progo. Hingga saat ini proyek pembangunannya telah menyelesaikan tahap pembersihan area lahan.
"Tsunami hasil sementara report besok itu pulang. Pelaksanaan lapangan tidak terganggu dengan semua itu. Saat ini lahan sudah land clearing," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah