Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Oktober 2017, NTP Jabar Naik 1,30 Persen

        Oktober 2017, NTP Jabar Naik 1,30 Persen Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Berdasarkan hasil pemantauan harga di 18 kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada Oktober 2017 NTP Jawa Barat mengalami kenaikan 1,30 persen dibandingkan NTP September 2017 dari 105,98 menjadi 107,36 persen.

        Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Herlando mengatakan kondisi ini dipicu indeks harga hasil produksi pertanian, Indeks Harga Diterima Petani (IT) naik sebesar 1,32 persen sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani atau Indeks Harga Dibayar Petani (IB) mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 0,01 persen.?

        Sepanjang Oktober 2017 dari lima Subsektor pertanian ada dua subsektor yang mengalami?
        penurunan NTP, yakni NTP Subsektor Peternakan turun 0,78 persen dari 114,90 menjadi 114,01, dan Subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,62 persen.?

        Sementara tiga subsektor lainnya?mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi terjadi pada NTP Subsektor Tanaman Pangan, naik 2,91?persen dari 100,58 menjadi 103,50, Diikuti NTP Hortikultura, naik sebesar 1,40 persen dari 111,96 menjadi 113,53, dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat juga mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dari 102,92 menjadi 102,96.

        Dody mengungkapkan di Daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada Oktober 2017 terjadi deflasi sebesar 0,01 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,36 persen sementara enam kelompok lainnya mengalami inflasi.

        "Tertinggi terjadi pada Kelompok Sandang dengan inflasi sebesar 0,32 persen, diikuti Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Rokok, dan Kelompok Kesehatan dengan inflasi masing-masing 0,31 persen," ucap Dody

        Sedangkan, Kelompok Perumahan mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga inflasi, 0,14 persen, Kelompok Transportasi & Komunikasi inflasi sebesar 0,06 persen.

        Adapun pada Oktober 2017 harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp4.962,05 per kilogram atau naik 3,24 persen dibandingkan harga GKP September 2017 Rp4.806,26. Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani naik 1,01 persen dari Rp5.616,67 menjadi Rp5.673,35 per kilo gram

        "Untuk Gabah Kualitas Rendah naik 0,96 persen dari Rp. 3.932,73 menjadi Rp3.970,63 per kilogram," tutur Dody

        Dody menambahkan sepanjang Oktober 2017, rata-rata harga beras di Tingkat Penggilingan Rp10.018,29 per kilogram atau naik 2,46 persen dibandingkan Oktober 2017 yang tercatat Rp9.777,53.?

        Sedangkan Berdasarkan patahan (broken) beras, kualitas Beras Premium naik 2,92 persen dari Rp10.066,04 menjadi Rp10.360,00, beras Medium naik 1,94 persen dari Rp9.524,64 menjadi Rp9.709,33, dan Beras kualitas Rendah turun 0,48 persen dari Rp9.620,83 menjadi Rp9.575,00.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: