Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alex Noerdin Minta Proyek PLTS Jakabaring Dikebut

        Alex Noerdin Minta Proyek PLTS Jakabaring Dikebut Kredit Foto: Irwan Wahyudi
        Warta Ekonomi, Palembang -

        Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta agar?Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 Mega Watt (Mw) dikebut paling lambat Konstruksi pada akhir tahun ini.

        ?Saya minta PDPDE dengan PT Sharp Corporation Jepang dapar mengejar target penyelesaian konstruksi,? ungkapnya, Kamis (2/11/2017).

        Bahkan, Alex mengharapkan target tersebut bisa dipercepat lagi hingga akhir November 2017. Hal itu dikarenakan pada 21 November mendatang akan dilaksanakan rapat bersama seluruh instansi terkait, baik dari PT Sharp Corporation, perwakilan pemerintah Jepang, instansi terkait Pemerintah Provinsi Sumsel, PT. PLN, PDPDE dan lainnya.

        "Tanggal 21 November akan melaksanakan rapat bersama seluruh instansi. Kalu bisa sebelum rapat pengerjaan konstruksi sudah selesai dan bisa dipaparkan dalam rapat. Selain itu, untuk mengejar deadline subsidi dari pemerintah Jepang Desember nanti," tegas Alex Noerdin.

        Lebih lanjut Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengharapkan kepada PDPDE sebagai penanggungjawab proyek yang menggunakan sistem Joint Crediting Menchanism (JCM) tersebut dapat bekerja dengan aktif dan berkonsultasi terus menerus dengan PT. Sharp Corporation, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat lebih cepat diselesaikan seperti proses pengiriman barang baik dari Jepang, China dan negara lainnya.

        "Kalau ada masalah yang bisa menghambat segera laporkan ke saya, jadi kita bisa bantu supaya bisa cepat selesai," tegas Alex kepada Direksi PDPDE.

        Pimpinan PT Sharp Corporation Japan, Mr. Sato dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak terkait khususnya pemerintah Provinsi Sumsel sehingga proyek PLTS tersebut dapat berjalan lancar.

        Pihaknya mengharapkan pengerjaan proyek dengan nilai investasi US$3 Juta tersebut bisa dipercepat untuk mengejar batas waktu yang diberikan pemerintah Jepang yakni untuk subsidi dana harus bisa diterima pada Desember 2017 mendatang.

        "Pengerjaan di lokasi kita harapkan bisa di percepat agar subsidi bisa didapatkan pada bulan Desember. Ada beberapa agenda yang akan dibahas pada rapat tanggal 21 November mulai dari kondisi terkini dari proyek, permasalahan dan kendala yang dihadapi dan sebagainya," ujarnya.

        Sementara itu, Direktur Operasional PDPDE, Sjamsul Rizal Usman mengatakan, kondisi pengerjaan saat ini sudah dalam pengecoran balok pondasi, sampai hari ini progresnya mencapai 40%. Menurutnya, kendala pokok yang dihadapi saat hujan mengakibatkan lokasi pengerjaan becek sehingga sedikit menghambat. Namun, pihaknya memastikan konstruksi akan terus dipercepat.

        "Secara keseluruhan tidak ada masalah seperti ketersediaan material semua sudah ada di gudang. Untuk pengerjaan di bagian kelistrikan akan berjalan paralel baik penenaman kabel, penyambungan danlainnya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irwan Wahyudi
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: