Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        September, Pembiayaan BSM di Maluku Utara Capai Rp81,9 Triliun

        September, Pembiayaan BSM di Maluku Utara Capai Rp81,9 Triliun Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
        Warta Ekonomi, Ternate -

        Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat, pertumbuhan pembiayaan triwulan III di Maluku Utara (Malut) mencapai Rp81,90 triliun atau mengalami kenaikan 13,72 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

        Branch Manager PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Ternate Abdul Gafur Sjahrir di Ternate, Minggu, mengatakan, paparan di tengah kondisi makro ekonomi yang belum kondusif, Mandiri Syariah membukukan kinerja triwulan II yang makin membaik.

        Bahkan, kinerja yang baik itu sejalan dengan implementasi lima strategi utama Mandiri Syariah, yakni pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, penyelesaian kualitas pembiayaan, peningkatan "fee based income", produktivitas dan "contribution margin".

        Dimana, pertumbuhan bisnis yang sustain di antaranya tercermin dengan peningkatan aset, pembiayaan berkualitas dan komposisi dana murah.

        Sehingga, sampai dengan triwulan II 2017 Mandiri Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp58,06 triliun atau tumbuh 10,16 persen dibanding Rp52,71 triliun pada triwulan II 2016.

        Adapun dana pihak ketiga (DPK), tumbuh 13,34 persen menjadi Rp72,30 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp63,79 triliun. Mayoritas DPK adalah dana murah dengan komposisi sebesar 51,11 persen yang terdiri dari giro dan tabungan.

        "Memang terjadi peningkatan, karena antusias masyarakat Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate terhadap Bank Syariah Mandiri sangat baik," ujarnya.

        Apalagi, meningkatnya pembiayaan berdampak positif pada pendapatan margin dan bagi hasil bersih Bank yang tumbuh 14,05 persen menjadi Rp3,53 triliun pada triwulan II 2017 dibandingkan Rp3,09 triliun di triwulan II 2016.

        Menurut dia, Mandiri Syariah juga terus memperbaiki kualitas pembiayaan, karena hal ini tercermin dari rasio NPF Gross yang turun menjadi 4,85 persen dari semula 5,58 persen pada triwulan II 2016.

        Sedangkan, NPF Nett pada triwulan II 2017 turun menjadi 3,23 persen dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar 3,74 persen.

        Di samping itu, Fee Based Income (FBI) sampai dengan Juni 2017 mencapai Rp469 miliar, tumbuh 10,95 persen dibandingkan posisi triwulan II 2016 yang sebesar Rp423 miliar.

        Oleh karena itu, dengan perkembangan yang sangat positif tersebut, Mandiri Syariah mencatatkan laba bersih triwulan II 2017 sebesar Rp181 miliar, tumbuh sebesar delapan persen dibanding Rp167,64 pada periode yang sama tahun sebelumnya. (ANT)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Gito Adiputro Wiratno

        Bagikan Artikel: