Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengguna Ponsel Antusias Mendaftar dan Ingin Punya Data Valid

        Pengguna Ponsel Antusias Mendaftar dan Ingin Punya Data Valid Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hingga pukul 12.30 WIB Selasa (7/11/2017), jumlah pengguna ponsel yang sudah mendaftar ulang kartu SIM-nya sebanyak 46.559.400 pengguna. Jumlah tersebut dicapai dalam satu minggu sejak 31 Oktober 2017 hingga sekarang.

        "Berarti masyarakat antusias mendaftar ulang dan ingin datanya valid," tutur Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk "Kontroversi Registrasi SIM Card: Nyaman, Aman, dan Menguntungkan Siapa?" di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Selasa (7/11/2017).

        Menurutnya, sebenarnya registrasi kartu SIM dilakukan sejak tahun 2005. "Maka sejak saat itu banyak terjadi perubahan kebiasaan dalam mendaftar. Awalnya, masih memberikan nama, alamat, dan data yang sebenar-benarnya. Karena itu, sistemnya dibuat semudah mungkin," papar Merza lagi.

        Pada perkembangannya ada perubahan kebiasaan pengisian data yang banyak menggunakan data tidak benar. "Karena ada 360 juta nomor aktif. Pasti registrasinya tidak benar sebab tahulah, jauh melebihi jumlah penduduk yang ada. Akhirnya data tadi tidak dapat divalidasi lagi," tukasnya lagi.

        Merza menambahkan, karena itu harus ada sistem yg membuat ini jadi valid. "Syukur ada e-ktp yang jadi database raksasa untuk validasi data tersebut," kata Merza lega. Maka dimulailah validasi data tadi dengan berbagai prosesnya hingga akhirnya sampai pada 31 Oktober 2017 sistemnya sudah siap.

        Merza mengatakan, pada hari pertama pendaftaran ulang (31/11/2017) sudah mencapai? 20 juta pendaftar berhasil. Meski yang berusaha masuk sistem daftar ulang sebanyak 30 juta.

        Hal itu?menegaskan, ungkap?Merza, bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi. "Karena semua masyarakat pengguna ponsel ingin kemiliki data yang valid," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: