Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga November 2017 telah mengirimkan sapi sebanyak 59.000 ekor sapi ke sejumlah daerah tujuan Pulau Jawa dan Kalimantan, kata Kepala Dinas Peternakan setempat Dani Suhadi.
"Pengiriman sapi kita sampai saat ini sudah mencapai 59.000 ekor yang tercatat per Kamis (9/11/2017)," kata Dani Suhadi saat dihubungi Antara di Kupang, Sabtu (11/11/2017).
Ia mengatakan, proses pengiriman sapi ke daerah tujuan di Jawa maupun Kalimantan saat ini terus berjalan secara menggunakan kapal kargo dan kapal tol laut KM Cemara Nusantara. Sejauh ini, katanya, aktivitas pengiriman sapi dari provinsi setempat masih dominan menggunakan kapal kargo, mencapai sekitar 70 persen dan sisanya dengan tol laut.?
Ia menjelaskan, pengiriman sapi dengan kapal KM Cemara Nusantara sebelumnya sempat tertunda karena masa dok kapal yang berlangsung hingga 20 hari. "Namun, sekarang sudah selesai sehingga beberapa hari ke depan ini kapal Cemara Nusatara mulai beroperasi lagi melakukan pengiriman," katanya.
Dani mengaku optimististis capaian jumlah pengiriman sapi antarpulau untuk tahun ini bisa mencapai target pemerintah setempat sebanyak 65.300 ekor.
Di sisi lain, katanya, kondisi populasi sapi di provinsi berbasiskan kepulauan itu terus diperkuat melalui program sapi induk wajib bunting (SIWAB) dengan pemberian inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik.
Dinas Peternakan sendiri mencatat realisasi IB hingga November 2017 telah mencapai 38.000 ekor atau melampaui dari yang ditargetkan sebanyak 25.965 ekor sapi indukan. Bahkan dengan capaian itu, lanjut Dani, Kementerian Pertanian telah menambah lagi target pemberian IB menjadi 53.000 ekor hingga akhir tahun ini.?
Ia mengatakan, upaya penguatan produktivitas sapi itu diharapkan ke depan semakin meningkatkan pendapatan para petani peternak, di sisi lain juga mendukung aktivitas antarpulau.
"Untuk pengiriman sapi ke luar daerah tentu disesuaikan dengan kondisi populasi di daerah. Pemerintah juga melarang adanya pemotongan maupun pengiriman sapi betina produktif agar populasi sapi kita tetap terjaga," katanya. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: