Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agus Marto: Pertumbuhan Kredit di Batas Bawah Target BI

        Agus Marto: Pertumbuhan Kredit di Batas Bawah Target BI Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini hanya mencapai 8 persen. Artinya, hal itu berada di batas bawah perkiraan BI yang berada di rentang 8-10 persen.

        Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun perbankan akan berusaha mencapai rencana bisnis bank (RBB). Akan tetapi, realisasi pertumbuhan kredit diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan.

        "Kita mengamati untuk pertumbuhan kredit itu di bulan September 7,86% dan kalau dibandingkan Juli 7,75%. Kredit year to date dari Januari sampai September itu tumbuh 3,8%, artinya sampai akhir tahun bank akan berupaya mencapai sasaran namun kisarannya ada di bawah yang ditargetkan BI di 8-10%. BI memperkirakan pertumbuhan kredit 8 persen," kata Agus di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

        Dirinya menuturkan ada dua faktor yang menyebabkan pertumbuhan kredit masih lemah di bawah dua digit. Pertama, lantaran permintaan kredit sendiri yang masih lemah.

        "Korporasi-korporasi umumnya baru menyelesaikan proses konsolidasi dengan melakukan pengendalian biaya-biaya sehingga mereka mau meyakini neracanya sudah sehat, rugi-laba sudah lebih sehat. Mereka juga masih mengkaji perkembangan ekonomi global," ucap Agus.

        Faktor kedua adalah dari sisi supply, yakni perbankan yang masih melakukan konsolidasi. Perbankan pun dalam beberapa waktu terakhir masih mempertimbangkan kecenderungan kenaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dan risiko kredit.

        "Faktor permintaan dan penawaran berdampak kepada pertumbuhan kredit yang masih lemah. Kami berharap bisa lebih baik dan intermediasi perbankan bisa lebih baik," tutur Agus.

        BI mencatat stabilitas sistem keuangan tetap terjaga namun intermediasi perbankan belum kuat. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi pada level 23 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) pada level 22,6 persen di September 2017.

        Pada bulan yang sama, NPL berada pada level 2,9 persen (gross) atau 1,3 persen (net). Pertumbuhan kredit September 2017 tercatat 7,9 persen secara tahunan (yoy), turun dari bulan sebelumnya 8,3 persen (yoy). Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada September 2017 tercatat 11,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 9,6 persen (yoy). Untuk keseluruhan tahun 2017, DPK diperkirakan tumbuh sekitar 10 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: